_*MENU DASI*_
_*one day three problems*_
Pertanyaan dari:
Keluarga DASI:kang agus
tema:
Judul:
*pertanyaan*
adakah tuntunan Tempat Wudhu/Sholat yg Boleh dan yg Tidak Boleh???(contoh; wudhu di kamar mandi yg ada closet /WC nya,Sholat ditempat seperti apa yg tidak boleh)
_*disajikan pada*_
Senin, 18 september 2017
Pukul: 09:30-11:30 wib
*DASI
Dasi Abdul AE:
Beberapa syarat sahnya shalat diantaranya adalah memakai pakaian yang suci dari najis, menghadap ke kiblat dan tempat yang suci, boleh saja seseorang
menjalankan shalat ditempat manapun asalkan tempat tersebut suci dari najis, entah di rumah, di sekolahan, apartemen, kos-kosan dan lain-lain.<>
Tetapi ada beberapa tempat yang dikecualikan untuk tidak menjalankan shalat ditempat tersebut, sebagaimana yang telah di nash dalam sebuah hadits riwayat dari Ibnu Umar,
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى أن يصلي في سبع مواطن: المزبلة، والمجزرة، والمقبرة، وقارعة الطريق، والحمام، ومعاطن الإبل، وفوق ظهر بيت الله تعالى
Sesungguhnya Rasulullah saw melarang menunaikan shalat tujuh tempat; tempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan (hewan), kuburan, di tengah-tengah jalan, di kamar mandi, di kandang unta dan di atas(bangunan) ka'bah.
وقيل المقبرة والمجزرة والمزبلة والحمام للنجاسة، وقارعة الطريق قيل لأن فيه حقا للغير فلا تصح الصلاة فيها واسعة كانت أو ضيقة لعموم النهي، ومواطن الإبل بأنها مأوى الشياطين، وفوق ظهر بيت الله فإنه إذا لم يستقبل بطلت الصلاة لعدم الشرط لا لكونها على ظهر الكعبة
Dikatakan bahwa larangan shalat dikuburan, tempat penyembelihan, tempat pembuangan sampah dan kamar mandi adalah dikarenakan terdapat najis, untuk shalat ditengah-tengah jalan karena disitu terdapat hak-hak orang lain(pejalan), maka tidak sah shalat ditempat tersebut, entah jalan itu luas maupun sempit Karen keumuman hadits, untuk kandan unta dikarenakan itu adalah tempat berkumpulnya setan, sedangkan untuk shalat diatas ka'bah dikarenakan tidak terpenuhinya menghadapat kiblat.
Jawaban dari pertanyaan ini sudah dijelaskan oleh ulama terdahulu. Kumpulan pendapat mereka dapat ditemukan dalam Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah. Ensiklopedia fikih tersebut menyebutkan:
قال ابن عابدين: لو توضأ في الخلاء فهل يأتي بالبسملة وغيرها من أدعية الوضوء مراعاة لسنته؟ أو يتركها مراعاة للمحل؟ قال: الذي يظهر الثاني لتصريحهم بتقديم النهي على الأمر وهو مقتضى ما عند الحنابلة من أن التسمية في الوضوء واجبة، وأن الذكر بالقلب لا يكره، وذهب المالكية إلى يكره الذكر في الخلاء
Artinya, “Ibnu ‘Abidin mengatakan, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah dianjurkan baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do’a wudhu demi menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya? Menurut Ibnu ‘Abidin, pendapat yang jelas adalah meninggalkan kesunahan karena kebanyakan ulama lebih memprioritaskan larangan dari perintah. Hal ini sesuai dengan pendapat ulama dari Madzhab Hanbali yang mengatakan bismillah wajib dalam wudhu. Sementara tetap berdzikir di dalam hati tidak dimakruhkan dan menurut ulama Madzhab Maliki dimakruhkan zikir di kamar kecil.”
kitab Mughnil Muhtaj hal. 155 mengutip pendapat Imam Al-Adzra’i ;
قَالَ الْأَذْرَعِيُّ: وَالْمُتَّجِهُ تَحْرِيمُ إدْخَالِ الْمُصْحَفِ وَنَحْوِهِ الْخَلَاءَ مِنْ غَيْرِ ضَرُورَةٍ إجْلَالًا لَهُ وَتَكْرِيمًا
Artinya : Imam Al-Adzra’i berkata : pendapat yang tepat adalah haram membawa Mushhaf dan semisalnya ke dalam toilet tanpa dhorurot. Ini dilakukan sebagai wujud pengagungan dan pemuliaan terhadap Mushhaf.
mushaf saja di larang apalagi kita berwudhu yg dimana didalamnya ada doa dan menyebut asma Allah...
Namung damel penguat mawon bahwasanya muashhaf dan cincin yg bertuliskan Allah dan Rosulullah saja dilaeng membawa apalagi kita membaca doa ketika berwudhu...kan itu cukup untuk mengingatkan g bolehnya wudhu di dlm Kamar mandi
Dasi Muhajirin:
Urun mbok nyambung..
تنوير القلوب : ص ١١٠
وأما مكروهاته فإنها عشر، الإسراف في الماء ......ومسح الرقبة والوضوء في بيت الخلاء.
Adapun kemakruhan dalam wudhu ada sepuluh diantaranya berlebihan memakai air....... mengusap leher dan wudhu di WC. Wallohu a'lam bis showab
Dasi One:
Saking guru Kulo tempat wudhu ea suci. Jika wudhu dikamar mandi hendaknya memakai alas kaki terompah atau sandal jika tdk ada alas kaki maka sekitar kamar mandi hendaknya disucikan dahulu
( و ) تكره ( الصلاة في ) الأسواق .. وفي ( الحمام ) ولو في مسلخه لحديث صحيح أسنده ابن حبان : الأرض كلها مسجد إلا المقبرة والحمام واختلف في علة النهي على أقوال : أصحها لأنه مأوى الشياطين وقيل : خوف النجاسة وقيل : لاشتغال المصلي بدخول الناس وقيل غير ذلك
Dan dimakruhkan shalat dipasar... dan dikamar mandi meskipun hanya dipintu lewatnya berdasarkan hadits shahih yang disanadkan oleh Ibn Hibbaan “Segala bumi adalah masjid kecuali kuburan dan kamar mandi”. Terdapat perbedaan pendapat alasan kemakruhannya, yang paling shahih karena kamar mandi adalah tempat syetan, pendapat lain karena dikhawatirkan najisnya, pendapat lain karena dapat terganggunya kekhusyuan akibat masuknya orang kedalamnya, pendapat lain karena selain alasan diatas. [ Mughni al-Muhtaaj I/203 ]. Wallahu A'lam Bis showaab.
Wudhu berikut bacaan sunnahnya BOLEH sekalipun berwudhu' di dalam WC, dengan bacaan di dalam hati untuk menghormati bacaan-bacaan tersebut, sebab kita dalam situasi dan kondisi tempat yang kotor (wc).
- Tuhfatul muhtaj :
(وَلَا يَتَكَلَّمُ) أَيْ يُكْرَهُ لَهُ إلَّا لِمَصْلَحَةٍ تَكَلَّمَ حَالَ خُرُوجِ بَوْلٍ أَوْ غَائِطٍ وَلَوْ بِغَيْرِ ذِكْرٍ أَوْ رَدِّ سَلَامٍ لِلنَّهْيِ عَنْ التَّحَدُّثِ عَلَى الْغَائِطِ وَلَوْ عَطَسَ حَمِدَ بِقَلْبِهِ فَقَطْ كَمُجَامَعٍ، فَإِنْ تَكَلَّمَ وَلَمْ يُسْمِعْ نَفْسَهُ فَلَا كَرَاهَةَ أَوْ خَشِيَ وُقُوعَ مَحْذُورٍ بِغَيْرِهِ لَوْلَا الْكَلَامُ وَجَبَ
- Hasyiyah As-Syarwani :
(قَوْلُهُ: أَيْ يُكْرَهُ) إلَى قَوْلِهِ كَمُجَامَعٍ فِي النِّهَايَةِ وَالْمُغْنِي (قَوْلُهُ: إلَّا لِمَصْلَحَةٍ) عِبَارَةُ الْمُغْنِي وَالنِّهَايَةِ وَشَرْحِ بَافَضْلَ إلَّا لِضَرُورَةٍ كَإِنْذَارِ أَعْمَى فَلَا يُكْرَهُ بَلْ قَدْ يَجِبُ اهـ.
(قَوْلُهُ أَوْ رَدِّ سَلَامٍ) مِنْ عَطْفِ الْخَاصِّ (قَوْلُهُ: حَمِدَ بِقَلْبِهِ) وَهَلْ يُثَابُ عَلَى ذَلِكَ أَمْ لَا فِيهِ نَظَرٌ وَالْأَقْرَبُ الْأَوَّلُ وَلَا يُنَافِيهِ مَا فِي الْأَذْكَارِ لِلنَّوَوِيِّ مِنْ أَنَّ الذِّكْرَ الْقَلْبِيَّ بِمُجَرَّدِهِ لَا يُثَابُ عَلَيْهِ لِأَنَّ مَحَلَّهُ فِيمَا لَمْ يُطْلَبْ وَهَذَا مَطْلُوبٌ فِيهِ بِخُصُوصِهِ ع ش (قَوْلُهُ فَلَا كَرَاهَةَ) إذْ لَا يُكْرَهُ الْهَمْسُ وَلَا التَّنَحْنُحُ مُغْنِي عِبَارَةُ ع ش.
- AL-Iqna' :
(وَلَا يتَكَلَّم على الْبَوْل وَالْغَائِط) أَي يسكت حَال قَضَاء الْحَاجة فَلَا يتَكَلَّم بِذكر وَلَا غَيره أَي يكره لَهُ ذَلِك إِلَّا لضَرُورَة كإنذار أعمى فَلَا يكره بل قد يجب لخَبر لَا يخرج الرّجلَانِ يضربان الْغَائِط كاشفين عَن عورتهما يتحدثان فَإِن الله يمقت على ذَلِك رَوَاهُ الْحَاكِم وَصَححهُ وَمعنى يضربان يأتيان والمقت البغض وَهُوَ إِن كَانَ على الْمَجْمُوع فبعض موجباته مَكْرُوه فَلَو عطس حمد الله تَعَالَى بِقَلْبِه وَلَا يُحَرك لِسَانه أَي بِكَلَام يسمع بِهِ نَفسه إِذْ لَا يكره الهمس وَلَا التنحنح وَظَاهر كَلَامهم أَن الْقِرَاءَة لَا تحرم حِينَئِذٍ
2. Bagaimana hukumnya membaca do'a setelah BAB dibaca dalam keadaan telanjang karena hendak mandi ? Boleh, tapi tetap dibatin saja (di dalam hati) tidak dilafadzkan, lebih-lebih jika kamar mandinya menyatu dengan toilet.
3. Doa dibaca setelah selesai / keluar dari tempat Qodhil hajah / WC, Di kamar kecil / wc / kakus atau yang dalam bahasa arab الخلاء kita dimakruhkan untuk berdzikir dan berkata-kata terlebih lagi ketika sedang buang hajat. " Wa an-yaqula Ba'da firoghihi wa ba'da khurujihi min mahalli Qodho-il hajati ( Allohumma Thohhir Qolbi minannifaqi wa hassyin farji minal fawahishi ". [ Nihayatuzzain Hal 16 ].
- Al-Azdkar :
يكره الذكر و الكلام حال قضاء الحاجة، سواء كان فى الصحراء او فى البنيان، سواء فى ذلك جميع الاذ
كار و الكلام ، الا كلام الضرورة حتى قال بعض اصحابنا اذا عطس لا يحمد الله تعالى، ولا يشمت عاطسا ولا يرد السلام ولا يجيب المؤذن و ويكون المسلم مقصورا لا يستحق جوابا و الكلام بهذا كله مكروه كراهة تنزيه ولا يحرم فان عطس فحمد الله تعالى بقلبه و لم يحرك لسانه فلا باس، و كشلك يفعل حال الجماع الاذكار ٢٨
Dimakruhkan membaca dzikir dan bercakap-cakap ketika buang hajat, baik di tanah lapang atau bangunan. Kemakruhan ini berlaku untuk semua jenis dzikir dan ucapan. Kecuali ucapan karena keterpaksaan. Bahkan sebagian ulama berpendapat ketika bersin, maka dilarang membaca Alhamdulillah, tidak boleh mendoakan orang yang bersin, tidak boleh menjawab salam, menjawab adzan. Apabila ini dilakukan maka hukumnya makruh tanzih tidak haram. Adapun misal dia bersin kemudian mengucapkan "Alhamdulillah" tetapi sebatas hati saja, tanpa diucapkan maka tidak jadi mengapa. Hukum makruh ini juga berlaku ketika sedang berhubungan badan.
*Kesimpulan*
Secara eksplisit tidak ada larangan Wudlu di manapun, namun jika melakukan wudhu di kamar mandi/WC makruh hukumnya melafalkan bacaan atau doa-doa Wudlu, maka seyogyanya dibaca dalam hati.
Sedangkan untuk sholat dimakruhkan shalat dikuburan, tempat penyembelihan, tempat pembuangan sampah, dipasar, dikamar mandi meskipun hanya di depan pintu, Dengan alasan kemakruhannya, yang paling shahih karena kamar mandi adalah tempat syetan, atau ikhawatirkan najisnya, pendapat lain atau dapat terganggunya kekhusyuan akibat masuknya orang kedalamnya.
Sumber by dasi on wa
Melayani dengan SAKINAH Solutif Amanah Komitmen Informatif Netral Aman Handal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...
-
*_Asslamu'alaikum_* *DASI ZONA LAMPUNG* _*One Day One problem*_ Pertanyaa dari : anggota dazolam Tema. : Judul. : najasah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar