Minggu, 12 Maret 2017

FIQIH WANITA : HUKUM MANDINYA WANITA YG TERKUMPUL 2 HADATS BESAR

Jika seorang perempuan habis kumpul dengan suaminya tapi saat belum sempat mandi junub sudah keluar darah haid /udzur.
Lalu bagaimana hukumnya ?
Apakah mandi junub bareng saat mandi suci haid atau disegerakan mandi junub ?
Lalu bagaimana doanya jika mandi junubnya disertakan dengan mandi suci saat selesai udzur ?




Menu makan Pagi
Pukul 07:30-08:30 WIB
Selasa,28 Februari 2017
( DASI)


NENG LINDA
 nemu al-mughnine gini mbah, tulung mas cross cak🙊🙏🏼

فصل: إذا اجتمع شيئان يوجبان الغسل كالحيض والجنابة أو التقاء الختانين والإنزال ونواهما
بطهارته أجزأه عنهما. قاله أكثر أهل العلم منهم عطاء وأبو الزناد وربيعة ومالك والشافعي وإسحاق وأصحاب الرأي ويروى عن الحسن والنخعي في الحائض الجنب يغتسل غسلين، وإن نوى أحدها أو نوت المرأة الحيض دون الجنابة فهل تجزئه عن الآخر ؟ على وجهين أحدهما تجزئه عن الآخر لأنه غسل صحيح نوى به الفرض فأجزأه كما لو نوى استباحة الصلاة، والثانية يجزئه عما نواه دون ما لم ينوه لقول النبي صلى الله عليه و سلم : وإنما لكل امرئ ما نوى


 Pendapat yang paling kuat mengatakan bahwa  tatkala mandi diperbolehkan menggabungkan beberapa niat. Sebagai contoh ada seorang wanita sedang junub lalu keluar darah haid. Dia boleh mandi satu kali dengan dua niat yaitu niat meghilangkan junub dan niat suci dari haid. Hal in sudah mencukupi.

Sebagian ulama
berpendapat –dan ini adalah pendapat madzab Syafi’iy-, Tidak boleh menggabungkan beberapa niat (dalam satu kali mandi). Sehingga dia harus mandi dua kali. Akan tetapi mayoritas ulama berpendapat, dalam kasus ini cukup satu kali mandi.

Sebagai contoh seseorang yang berkeinginan mengilangkan hadats junub dan juga mandi Jumat. Lalu dia menggabungkan niat keduanya.  Karena itu, dalam hal ini harus ditentukan niatnya. Jika dia hanya berniat mandi Jum’at saja maka tidak dihitung mandi junub. Dan jika dia berniat mandi janabah saja maka hadats junubnya hilang, namun ia belum mendapatkan mandi Jum’at. Berbeda tatkala ia meniatkan keduanya maka dia mendapatkan keduanya.

Demikian pula, ketika wanita tersebut berniat mandi haid, namun tidak berniat mandi junub maka tentu hadats junub masih melekat padanya. Sebaliknya ketika dia hanya berniat suci dari junub dan tidak berniat suci dari haid maka hadats haid belum hilang darinya. Namun jika dia berniat mengilangkan keduanya maka hilanglah kedua hadats tersebut bersamaan.



GEPPENK ASSEDAAP
klo kalo sama2 perkara berat bukane niate dusendirikan ya mbah, meski 1 kerjaan tp dg 2 niat.

pernah denger mawon c. pripun?
[
NENG LINDA
 No.2 itu kalo ndak salah doanya seperti ini...
ﻧﻮﻳﺖ ﻏﺴﻞ من ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻭ ﻏﺴﻞ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ فرضا ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎل
NENG DIANA
Nawaitu ghuslal li rof'il khukumil hadasil akbari anil khaidi wal jinabati lillahi ta'ala..

Ngeten mbk @Linda
 Dlm majmu nya intinya

Kita ikhtiyat saja..mandi junub dl setelah haidl selesai suci baru mandi haidl...karna pendapat yg ashoh tidak sah menggabungkan niat dua perksra berat n wajib..

NENG LINDA
 قَالَ الشَّافِعِيُّ) : إذَا أَصَابَتْ الْمَرْأَةَ جَنَابَةٌ ثُمَّ حَاضَتْ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ مِنْ الْجَنَابَةِ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهَا غُسْلُ الْجَنَابَةِ وَهِيَ حَائِضٌ؛ لِأَنَّهَا إنَّمَا تَغْتَسِلُ فَتَطْهُرُ بِالْغُسْلِ وَهِيَ لَا تَطْهُرُ بِالْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ وَهِيَ حَائِضٌ فَإِذَا ذَهَبَ الْحَيْضُ عَنْهَا أَجْزَأَهَا غُسْلٌ وَاحِدٌ وَكَذَلِكَ لَوْ احْتَلَمَتْ وَهِيَ حَائِضٌ أَجْزَأَهَا غُسْلٌ وَاحِدٌ لِذَلِكَ كُلِّهِ وَلَمْ يَكُنْ عَلَيْهَا غُسْلٌ وَإِنْ كَثُرَ احْتِلَامُهَا حَتَّى تَطْهُرَ مِنْ الْحَيْضِ فَتَغْتَسِلَ غُسْلًا وَاحِدًا.

SANTRIMBELINK
 ﺇﺫﺍ ﺃﺻﺎﺑﺖ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺟﻨﺎﺑﺔ ﺛﻢ ﺣﺎﺿﺖ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﻐﺘﺴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ ﻟﻢ ﻳﻜﻦﻋﻠﻴﻬﺎ ﻏﺴﻞ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ ﻭﻫﻲ ﺣﺎﺋﺾ ﻷﻧﻬﺎ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﻐﺘﺴﻞ ﻓﺘﻄﻬﺮ ﺑﺎﻟﻐﺴﻞ ﻭﻫﻲ ﻻ ﺗﻄﻬﺮ ﺑﺎﻟﻐﺴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔﻭﻫﻲ ﺣﺎﺋﺾ، ﻓﺈﺫﺍ ﺫﻫﺐ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻋﻨﻬﺎ ﺃﺟﺰﺃﻫﺎ ﻏﺴﻞ ﻭﺍﺣﺪ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻟﻮ ﺍﺣﺘﻠﻤﺖ ﻭﻫﻲ ﺣﺎﺋﺾ ﺃﺟﺰﺃﻫﺎ ﻏﺴﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻟﺬﻟﻚ ﻛﻠﻪ، ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻏﺴﻞ ﻭﺇﻥ ﻛﺜﺮ ﺍﺣﺘﻼﻣﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺗﻄﻬﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻓﺘﻐﺘﺴﻞ ﻏﺴﻼ ﻭﺍﺣﺪﺍً

“Jika wanita mengalami junub, kemudian datang haid sebelum mandi junub maka dia tidak wajib mandi junub ketika haid. Karena tujuan dia mandi adalah agar dia menjadi suci. Sementara dia tidak bisa menjadi suci dari hadas junub ketika dia haid. Jika haidnya sudah selesai, dia cukup mandi sekali. Demikian pula ketika wanita mengalami mimpi basah pada saat haid, cukup mandi sekali untuk menghilangkan akibat hadats mimpi basah dan akibat haid. Dan dia tidak wajib mandi, meskipun sering bermimpi, sampai dia suci dari haid, kemudian cukup mandi sekali.”

Al umm juz 1 shohf 161
 ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﺎﺋﺾ ﺟﻨﺎﺑﺔ، ﻓﻠﻴﺲ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﻐﺘﺴﻞ ﺣﺘﻰ ﻳﻨﻘﻄﻊ ﺣﻴﻀﻬﺎ، ﻧﺺ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻝ ﺇﺳﺤﺎﻕ، ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺍﻟﻐﺴﻞ ﻻ ﻳﻔﻴﺪ ﺷﻴﺌﺎً ﻣﻦ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ، ﻓﺈﻥ ﺍﻏﺘﺴﻠﺖ ﻟﻠﺠﻨﺎﺑﺔ ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺣﻴﻀﻬﺎ ﺻﺢ ﻏﺴﻠﻬﺎ، ﻭﺯﺍﻝ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ ﻧﺺ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺣﻤﺪ، ﻭﻗﺎﻝ: ﺗﺰﻭﻝ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔﻭﺍﻟﺤﻴﺾ ﻻ
ﻳﺰﻭﻝ ﺣﺘﻰ ﻳﻨﻘﻄﻊ ﺍﻟﺪﻡ
“Jika wanita haid mengalami junub, dia tidak wajib mandi sampai haidnya berhenti. Demikian keterangan Imam Ahmad dan pendapat Ishaq bin Rahawaih. Karena mandi dalam kondisi ini tidak memberikan pengaruh hukum sedikitpun. Dan jika dia mandi junub di masa haidnya, mandinya sah dan hilang status junubnya, menuru keterangan Imam Ahmad. Beliau menegaskan, ‘Status junubnya hilang namun status haidnya belum hilang sampai darah berhenti

Al mughni juz 1 shohf 154

SUMBER BY DASI ON WA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...