Rabu, 27 September 2017

HUKUM ANAK MENOLAK DIJODOHKAN ORANG TUA BISAKAH DISEBUT ANAK DURHAKA

*MENU DASI*_
_*One Day Three Problems*_


Pertanyaan dari=>
Keluarga DASI : Hamidiyah
Tema : MUAMALAT

*Pertanyaan*
Assalamu'alaikum.
Apakah Salah Jika seorang Anak Menolak perjodohan Dari orang tua , Terus hukumnya apa termasuk durhakakah saya *(perempuan)*?

_*Disajikan pada*_:
Senin, 25 September 2017, Pukul: 14:30-16:30 WIB
*DASI*

Kang kenz alfaqier
Karena dalam pertanya'an ngga ada alesan mungkin ini bisa sedikit sesuai..


penolakan seorang anak terhadap perjodohan orang tuanya adalah tidak berdosa dan tidak dikategorikan sebagai sikap durhaka dengan sebuah catatan penolakan tersebut harus dilakukan dengan cara dan ucapan yang bijak sehingga tidak menyakiti hati dan perasaan orang tua sebab jika penolakan tersebut dilatar belakangi karena anak memiliki pilihan selain pilihan orang tuanya dengan level yang sepadan (kufu’),


Tambahi coret"an sekedik👇

عن أبي سعيد الخدري أن رجلا أتى بابنة له إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال إن ابنتي قد أبت أن تتزوج قال فقال لها أطيعي أباك قال فقالت لا حتى تخبرني ما حق الزوج على زوجته فرددت عليه مقالتها قال فقال حق الزوج على زوجته أن لو كان به قرحة فلحستها او ابتدر منخراه صديدا أو دما ثم لحسته ما أدت حقه قال *فقالت والذي بعثك بالحق لا اتزوج ابدا قال فقال لا تنكحوهن إلا بإذنهن.* رواه ابن ابي شيبة.

Hamba Allah
 Tidak papa menolak perjodohan dari sang ayah
Menurut madzhab Syafii sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab Kifayah al-Akhyar dikatakan sebagai berikut:

 وَيُسْتَحَبُّ أَنْ تُسْتَأْذَنَ البَالِغَةُ لِلْخَبَرِ

“Dan disunnahan dimintai izinnya gadis yang sudah dewasa karena adanya hadits (yang menjelasakan hal itu)”. (Taqiyyuddin al-Husaini al-Hushni, Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Surabaya-Dar al-‘Ilm, juz, 2, h. 44)

Maksudnya adalah disunnahkan bagi seorang ayah untuk meminta persetujuan kepada anak gadisnya yang sudah dewasa. Pandangam ini karena didasarkan kepada hadits:

وَالْبِكْرُ تُسْتَأْمَرُ وَإِذْنُهَا صُمَاتُهَا -رواه مسلم

“Dan perempuan yang masih gadis (sebaiknya) dimintai izin, sedangkan izinnya adalah keterdiamannya” (H.R. Muslim)

Hal ini juga pernah dibahas dalam Muktamar ke-5 di Pekalongan pada tanggal 7 September 1930. Hasil keputusan tersebut membolehan, tetapi makruh, sepanjang tidak ada kemungkinan akan timbulnya bahaya. Keputusan ini didasarkan kepada kitab Tuhfah al-Habib:

أَمَّا مُجَرَّدُ كَرَاهَتِهَا مِنْ غَيْرِ ضَرَرٍ فَلاَ يُؤَثِّرُ لَكِنْ يُكْرَهُ لِوَلِيِّهَا أَنْ يُزَوِّجَهَا بِهِ كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ فِي اْلأُمِّ وَيُسَنُّ اسْتِئْذَانُ الْبِكْرِ إِذَا كَانَتْ مُكَلَّفَةً لِحَدِيْثِ مُسْلِمٍ. (وَالْبِكْرُ يَسْتَأْمِرُهَا أَبُوْهَا) وَهُوَ مَحْمُوْلٌ عَلَى النَّدْبِ تَطْيِيْبًا لِخَاطِرِهَا. إهـ

“Adapun sekedar ketidaksukaan wanita tanpa hal yang dharuri (terpaksa), maka tidak berpengaruh, (terhadap keabsahan perkawinan), akan tetapi dimakruhkan bagi walinya untuk mengawinkannya sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab al-Umm. Disunatkan meminta izin kepada perawan jika memang sudah dewasa berdasarkan hadis Muslim:“seorang ayah harus meminta persetujuan dari anaknya yang masih perawan”. Hadis ini dipahami sebagai “sunnah” demi menghargai perasaan”.

Kang muhajirin
 • Jika pilihan anak dan orang tua pada calon yang sama-sama sekufu’ (selevel) maka anak harus patuh orang tua sebab orang tua lebih tahu hal yang lebih mashlahat bagi anak.

> Menurut Imam as-Subky pilihan anak harus dikedepankan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan demikian orang tua harus mengikuti kemauan anak.

> Menurut al-Adzra’i jika pilihan anak memiliki nilai lebih bila dibandingkan pilihan orang tuanya maka orang tua harus menuruti kemauan anak.

( فروع ) لا يزوج القاضي إن عضل مجبر من تزويجها بكفء عينته وقد عين هو كفؤ آخر غير معينها وإن كان معينة دون معينها كفاءة

( قوله لا يزوج الخ ) يعني لو عينت للولي المجبر كفؤا وهو عين لها كفؤا آخر غير كفئها لا يكون عاضلا بذلك فلا يزوجها القاضي بل تبقى الولاية له وذلك لأن نظره أعلى من نظرها فقد يكون معينه أصلح لها من معينها

وقوله وقد عين هو أي المجبر

وقوله وإن كان معينه بصيغة اسم المفعول وهو غاية لعدم تزويج القاضي حينئذ أي لا يزوج القاضي حينئذ وإن كان من عينه المجبر أقل في الكفاءة بمن عينته هي لأنه لا يكون عاضلا بذلك

[ I’aanah at-Thoolibiin I/173 ].

( وَلَوْ عَيَّنَتْ ) مُجْبَرَةٌ ( كُفُؤًا وَأَرَادَ الْأَبُ ) أَوْ الْجَدُّ الْمُجْبِرُ كُفُؤًا ( غَيْرَهُ فَلَهُ ذَلِكَ ) ، وَإِنْ كَانَ مُعَيَّنُهَا يَبْذُلُ أَكْثَرَ مِنْ مَهْرِ الْمِثْلِ ( فِي الْأَصَحِّ ) ؛ لِأَنَّهُ أَكْمَلُ نَظَرًا مِنْهَا وَالثَّانِي يَلْزَمُهُ إجَابَتُهَا إعْفَافًا لَهَا وَاخْتَارَهُ السُّبْكِيُّ وَغَيْرُهُ قَالَ الْأَذْرَعِيُّ وَيَظْهَرُ الْجَزْمُ بِهِ إنْ زَادَ مُعَيَّنُهَا بِنَحْوِ حُسْنٍ أَوْ مَالٍ أَمَّا غَيْرُ الْمُجْبَرَةِ فَيَتَعَيَّنُ مُعَيَّنُهَا قَطْعًا لِتَوَقُّفِ نِكَاحِهَا عَلَى إذْنِهَا

[ Tuhfah al-Muhtaaj 29/495 ].
Anak yang menolak perjodohan orang tuanya tidak dikatakan durhaka pada orang tuanya. :



.فصل ليس للوالدين إلزام الولد بنكاح من لا يريد قال الشيخ تقي الدين رحمه الله تعالى أنه ليس لأحد الأبوين أن يلزم الولد بنكاح من لا يريد وإنه إذا امتنع لا يكون عاقا. الأدب الشرعية ١/٣٣٥

Kesimpulan

Boleh menolak dg syarat pilihan anak jauh lebih baik n sekufu dr segi agama dan akhlaqnya 
Tidak dikatakan durhaka bagi anak yg menolak dijodohkan oleh org tuanya

Sumber by dasi on wa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...