*DASI ZONA GEMA CITA NGAPONTREN*
*_NGALUBER (NGAJI LURU BERKAH)_*
Pertanyaan dari =>
Keluarga Dasi : Unyil Usrok
Thema:
Judul :
*Deskripsi :*
dlm tradisi hiburan masyarakat jawa khususnya trdpat prmainan kuda lumping / sering disebut ebeg ..yg trkadang org yg memainkanya itu sengaja dibuat kesurupan dan tdk sadarkan diri
*Pertanyaan :*
Bagaimana secara hukum islam dg adanya prmainan tsb ?
*Jawaban :*
Titipan.....
Beberapa penampilan Kuda Lumping menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan
tubuh terhadap deraan pecut. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.
Ada versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. Juga ada yang mengatakan ada hubungannya dengan tari Reog Ponorogo, dan Jaran Kepang dari Kediri dalam cerita Songgo Langit.
Pakar budaya dan sejarah Nusantara, Agus Sunyoto menyatakan bahwa bahwa keseniann Kuda Kepang adalah kesenian yang lahir pada masa peralihan jaman Hindu ke Islam, di mana yang diketahui menggelar kesenian kuda kepang untuk dakwah yang pertama adalah Sunan Ngudung. Seni sejenis, di mana kuda kepang
ditambah Reog, Bujangg Anong, Pentul, dan Tembem dikembangkan raja
muslim Bathara Katong.
Semua kesenian itu untuk mengumpulkan orang untuk didakwahi agama Islam. Dengan demikian adalah tergesa-gesa jika dinyatakan bahwa kesenian kuda kepang dianggap seni syirik warisan agama bukan Islam. Menurut al-faqir, tradisi yang berkembang di masyarakat seperti jaran kepang, misalnya, selama dalam konteks tidak membawa kekufuran dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain serta
melestarikan budaya dan adat istiadat (yang tidak bertentangan dengan hukum syara’) maka hukumnya diperbolehkan. Adapun jika ada yang tidak sesuai maka perlu kita edukasi bersama agar masyarakat dan generasi muda tidak menyalah artikan tradisi. Parawali terdahulu ketika masuk dalam ranah masyarakat, diterapkan Fiqhud Dakwah, ajaran Islam diterapkan secara lentur, sesuai dengan kondisi masyarakat, dan dengan terus mengedukasinya. Dengan demikian para muballigh dan Wali Songo mengembangkan agama Islam dengan bertahap (tadrijy).
Dengan demikian, bagaimana jawaban atas pertanyaan itu? Sebagian fenomena Jaran kepang diduga adalah bagian dari bentuk sihir. Dengan demikian hukumnya ditafsil (diperinci) pertama, Jika wasilah untuk menjadikan orang kesurupan itu hal-hal yang mengandung kekufuran maka hukumnya kufur. Kedua, Jika jampi-jampinya berupa hal-hal yang haram maka hukumnya haram. ketiga, Jika tidak maka dilihat pada dampaknya. Jika Jaran Kepang itu berdampak negatif atau membahayakan (dirinya atau orang lain) maka hukumnya haram. Jika tidak berbahaya, maka hukumnya boleh. (al-Fiqh’ala Al-Madzahib al-Arba’ah, 5/460-461)
.قال الإمام النووي رحمه الله تعالى : عمل السحر حرام وهو من الكبائر بالإجماع وقد عدهالرسول صلوات الله وسلامه عليه من الموبقات السبع ومن السحر ما يكون كفرا ومنه مالا يكون كفرا بل معصية كبيرة فإن كان فيه قول أو فعل يقتضي الكفر فهو كفر وإلا فلا, المالكية رحمهم الله قالوا : الساحر كافر يقتل بالسحر ولا يستتاب بل يتحتم قتله كالزنديق :قال عياض : وقول مالك قال أحمد وجماعة من الصحابة والتابعين وذلك فيمن عمل بهللباطل والشر أمامن تعلمه لفك المسحور ومنع الأذى عنه أو تعلمه للعلم فقط ولم يعمل به فهو جائز وقدسئل الإمام أحمد عمن يطلق السحر عن المسحور فقال : لا بأس به وهذا هو المعتمد فحكمالسحر تابع للقصد فمن فصد به الخير جاز له وإلا حرم عليه إلا أن أدى إلى الشركوإلا كان كافرا ولايقتل الساحر إلا أن يقتل أحدا بسحره ويثبت عليه بإقراره وأما إذا كان ذميا وأوصلبسحره ضررا لميلم يكون قد نقض العهد ويحل قتله وإنما لم يقتل النبي صلى الله عليهو سلم لبيد بن الأعصم على سحره وقد كان ذميا لأنه صلى الله عليه و سلم كان لاينتقم لنفسه ولأنه خشي إذا قتل لبيد بن الأعصم أن تقوم فتنة بين المسلمين فيالمدينة. لأنه كان من بين زريق وهم بطن منالأنصار مشهور من الخزرج وكان الناس حديثي بالإسلام.
*Ketua Aswaja Center PCNU Jombang.
Umam:
jaran kepang adalah sebgian dari bentuk sihir. Adapun hukumnya ditafsil :
- Jika wasilah untuk menjadikan orang kesurupan itu hal-hal yang mengandung kekufuran maka hukumnya kufur.
- Jika jampi-jampinya berupa hal-hal yang haram maka hukumnya haram.
- Jika tidak maka dilihat pada dampaknya.
- Jika jaran kepang itu berdampak negatif / membahayakan (dirinya dan atau orang lain) maka hukumnya haram.
- Jika tidak maka hukumnya boleh.
(alfiqh 'ala almadzahib al arba'ah, 5/460-461).
Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang memintaperlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka)jin( menjadikan mereka)manusia( bertambah sesat. )QS Al Jin 72:6(
ﻭﻗﺪ ﻭﺭﺩ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﺑﺬﻡ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻭﻟﺎ ﻳﻔﻠﺢ ﺍﻟﺴﺎﺣﺮ ﺣﻴﺚ ﺃﺗﻰ} ﺃﻱ ﺣﻴﺚ ﻛﺎﻥ ﻭﺃﻳﻦ ﺃﻗﺒﻞ. ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﻠﺎﻯ: {ﻭﻟﺎ ﻳﻔﻠﺢ ﺍﻟﺴﺎﺣﺮﻭﻥ} ﺃﻱ ﻟﺎ ﻳﻈﻔﺮﻭﻥ ﺑﻤﻄﻠﻮﺏ, ﻭﻟﺎ ﻳﻨﺠﻮﻥ ﻣﻦ ﻣﻜﺮﻭﻩ.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺈﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻋﻤﻞ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﺣﺮﺍﻡ, ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺑﺎﻟﺈﺟﻤﺎﻉ, ﻭﻗﺪ ﻋﺪﻩ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﻠﺎﻣﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺑﻘﺎﺕ ﺍﻟﺴﺒﻊ, ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻔﺮﺍ, ﻭﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻟﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻔﺮﺍ ﺑﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻛﺒﻴﺮﺓ, ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻗﻮﻝ ﺃﻭ ﻓﻌﻞ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻓﻬﻮ ﻛﻔﺮ, ﻭﺇﻟﺎ ﻓﻠﺎ.
ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﺍﻟﺴﺎﺣﺮ ﻛﺎﻓﺮ ﻳﻘﺘﻞ ﺑﺎﻟﺴﺤﺮ ﻭﻟﺎ ﻳﺴﺘﺘﺎﺏ, ﺑﻞ ﻳﺘﺤﺘﻢ ﻗﺘﻠﻪ ﻛﺎﻟﺰﻧﺪﻳﻖ: ﻗﺎﻝ ﻋﻴﺎﺽ: ﻭﻗﻮﻝ ﻣﺎﻟﻚ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ, ﻭﺫﻟﻚ ﻓﻴﻤﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻪ ﻟﻠﺒﺎﻃﻞ ﻭﺍﻟﺸﺮ.
ﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﻟﻔﻚ ﺍﻟﻤﺴﺤﻮﺭ, ﻭﻣﻨﻊ ﺍﻟﺄﺫﻯ ﻋﻨﻪ, ﺃﻭ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﻟﻠﻌﻠﻢ ﻓﻘﻂ ﻭﻟﻢ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻓﻬﻮ ﺟﺎﺋﺰ.
ﻭﻗﺪ ﺳﺌﻞ ﺍﻟﺈﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻋﻤﻦ ﻳﻄﻠﻖ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺴﺤﻮﺭ, ﻓﻘﺎﻝ: ﻟﺎ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ, ﻭﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ, ﻓﺤﻜﻢ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﺗﺎﺑﻊ ﻟﻠﻘﺼﺪ, ﻓﻤﻦ ﻓﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺟﺎﺯ ﻟﻪ, ﻭﺇﻟﺎ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ, ﺇﻟﺎ ﺃﻥ ﺃﺩﻯ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺸﺮﻙ, ﻭﺇﻟﺎ ﻛﺎﻥ ﻛﺎﻓﺮﺍ.
ﻭﻟﺎ ﻳﻘﺘﻞ ﺍﻟﺴﺎﺣﺮ ﺇﻟﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺘﻞ ﺃﺣﺪﺍ ﺑﺴﺤﺮﻩ, ﻭﻳﺜﺒﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺈﻗﺮﺍﺭﻩ, ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺫﻣﻴﺎ, ﻭﺃﻭﺻﻞ ﺑﺴﺤﺮﻩ ﺿﺮﺭﺍ ﻟﻤﻴﻠﻢ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﻧﻘﺾ ﺍﻟﻌﻬﺪ ﻭﻳﺤﻞ ﻗﺘﻠﻪ, ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﻘﺘﻞ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﺄﻋﺼﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﺤﺮﻩ ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﺫﻣﻴﺎ ﻟﺄﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻟﺎ ﻳﻨﺘﻘﻢ ﻟﻨﻔﺴﻪ, ﻭﻟﺄﻧﻪ ﺧﺸﻲ ﺇﺫﺍ ﻗﺘﻞ ﻟﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﺄﻋﺼﻢ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻡ ﻓﺘﻨﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ. ﻟﺄﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺑﻴﻦ ﺯﺭﻳﻖ, ﻭﻫﻢ ﺑﻄﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺄﻧﺼﺎﺭ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺰﺭﺝ, ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺣﺪﻳﺜﻲ ﺑﺎﻟﺈﺳﻠﺎﻡ.
ﻭﻗﺪ ﺗﺒﻴﻦ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺃﻥ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﺣﻖ, ﻭﻭﺍﻗﻊ, ﻭﻗﺪ ﻭﻗﻊ ﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ, ﻭﻟﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﻳﻘﻊ, ﻭﻟﻮ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﻗﻞ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ, ﻭﻗﺪ ﻭﻗﻊ ﻟﺴﻴﺪﻧﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻠﺎﻡ ﻛﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﻓﻘﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻓﺈﺫﺍ ﺣﺒﺎﻟﻬﻢ ﻭﻋﺼﻴﻬﻢ ﻳﺨﻴﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺳﺤﺮﻫﻢ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﺴﻌﻰ, ﻓﺄﻭﺟﺲ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﺧﻴﻔﺔ ﻣﻮﺳﻰ, ﻗﻠﻨﺎ ﻟﺎﺗﺨﻒ ﺇﻧﻚ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﺄﻋﻠﻰ} ﻏﻴﺮ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻗﻊ ﻟﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺃﻱ ﺗﺄﺛﻴﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻘﻞ, ﻭﻟﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﺣﻲ, ﻭﻟﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﺒﻠﻐﻪ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺍﻟﺄﺣﻜﺎﻡ, ﺑﻞ ﻫﻮ ﻛﺴﺎﺋﺮ ﺍﻟﺄﻋﺮﺍﺽ ﺍﻟﺒﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﺠﺎﺋﺰﺓ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺍﻟﺄﻧﺒﻴﺎﺀ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺼﻠﺎﺓ ﻭﺍﻟﺴﻠﺎﻡ, ﻓﻠﺎ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺍﻟﻌﺼﻤﺔ) .
Nki seng pean mkst kang
Neg ten kitab kulo juz 5 sohifah 406
*Kesimpulan*
- Jika wasilah untuk menjadikan orang kesurupan itu hal-hal yang mengandung kekufuran maka hukumnya kufur.
- Jika jampi-jampinya berupa hal-hal yang haram maka hukumnya haram.
- Jika tidak maka dilihat pada dampaknya.
- Jika jaran kepang itu berdampak negatif / membahayakani (dirinya dan atau orang lain) maka hukumnya haram.
- Jika tidak maka hukumnya boleh.
Sumber by dasi on wa
Melayani dengan SAKINAH Solutif Amanah Komitmen Informatif Netral Aman Handal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...
-
Hukum Praktek Sholat dalam keadaan Haid (Hadats) DASI One day three problems Pertanyaan dari: Keluarga dasi:Murokabah Tema: Judul: ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar