Minggu, 03 September 2017

HUKUM MENJAWAB HAMDALAH ORANG BERSIN KETIKA SHOLAT DAN HUKUM LATAH DALAM SHOLAT

[12/8 16:26] Santrimbelink👳🏾: [11/8 20:15] Santri Embongan🦁: *DASI*
_*one day three problems*_


Pertanyaan dari:
Keluarga dasi:Cah Angon
Tema:
Judul:



Pertanyaa.
1.Bagaimana hukum sholatnya orang latah seperti pas bersin karna sdh latah sll mengucap kata alhamdulillah,, kadang jg keluar kata yg kata yg sering "wahiiiiiiiiiiiiiing" scr spontan dan cukup keras jg,,,dan terkadang pas sholat ketiban sesuatu spontan muni "eh jaran,eh manuk e ucol"..
2.bagaimana hukumnya kita yg sdg sholat disampingnya mendengarkan alhamdulillah menjawab dg doa yarhamukallah..?




Menu makan malam
Pukul:20:00-22:00 wib
Jum'at,11 agustus 2017
*DASI*

DASI Kang Fikri:
Urun jawaban😜😜😜😜

hukumnya tetap sunnah mengucapkan alhamdulillah (bagi yang bersin)
ketika bersin saat sholat dan bacanya sekira dirinya sendiri bisa mendengarkan.

- kitab tuhfah ibnu hajar :

ويسن لمصل عطس أو سلم عليه أن يحمد بحيث يسمع نفسه وأن يرد السلام بالإشارة باليد أو بالرأس ثم بعد سلامه منها باللفظ وبحث ندب تشميت مصل عطس وحمد جهرا

Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin karya Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar Al-Masyhur ba’lawy halaman 45 diterangkan :

مسئلة ش( عطس في الصلاة سن له ان يحمد سرا ولو في اثناء الفاتحة لكنها تنقطع بذلك فيعيدها)

Orang yang bersin pada saat melaksanakan shalat tetap disunnahkan baginya untuk membaca hamdalah, namun membacanya dengan cara sirri (suara pelan, tidak dengan suara keras) sekalipun disaat tengah membaca surat Al-fatihah. Namun, bacaan fatihah tersebut dianggap terputus sehingga diharuskan untuk mengulang kembali dari awal bacaan fatihah tersebut.

Untuk yang menjawab bersinnya (orang lain yang mendo'akan) :

و من الكلام المبطل تشميت العاطس فاذا شمت المصلى عاطسا بحضرته بطلت صلاته بشرط ان يقول له " يرحمك الله " بكاف الخطاباما اذا قال له " يرحمه الله " او " يرحمنا الله " فان صلاته لا تبطل بذلك عندالشافعية والحنابلة اما المالكية و الحنفية بطلت صلاته الفقه على المذاهب الاربعه ١/٢٧٥

Dan termasuk sebagian dari perkataan yang membatalkan sholat adalah mendoakan orang yang bersin.Apabila ada seseorang yang sedang sholat kemudian ia mendoakan kepada orang yang bersin dihadapannya maka batalah sholatnya dengan syarat ucapan do'anya adalah yarkhamukalloh dengan memakai huruf kaf mukhotob (bermakna kamu) adapun jika menggunakan lafadz yarhamuhulloh atau yarkhamunaalloh menurut imam syafi'i dan hambali tidak batal. Tetapi menurut imam malik dan imam khanafi batal

Kalau menurut imam Ghozali bagi yang bersin saat shalat cukup membaca Alhamdulillah dalam hati, tidak perlu menggerakkan lisannya.

ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺧﺒﺎﻳﺎ ﺍﻟﺰﻭﺍﻳﺎ ـ ﻟﻠﺰﺭﻛﺸﻰ
Juz 1 sohifah 9

ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺇﺫﺍ ﻋﻄﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺣﻤﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻠﺴﺎﻧﻪ ﻭﺃﺳﻤﻊ ﺑﻪ ﻧﻔﺴﻪ ﺫﻛﺮﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻭﺿﺔ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺴﻴﺮ ﻟﻜﻦ ﺻﺮﺡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ---ﻓﻲ ﺍﻹﺣﻴﺎﺀ ﺑﺄﻧﻪ ﻳﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻻ ﻳﺤﺮﻙ ﻟﺴﺎﻧﻪ



Gus adib
‬: وَلَا تَبْطُلُ بِالذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ إلَّا أَنْ يُخَاطِبَ كَقَوْلِهِ لِعَاطِسٍ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ .{مغني المحتاج
‎( إلَّا أَنْ يُخَاطِبَ ) بِهِ ( كَقَوْلِهِ لِعَاطِسٍ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ ) وَنَحْوَ ذَلِكَ كَسُبْحَانَ رَبِّي وَرَبِّكَ ، أَوْ قَالَ لِعَبْدِهِ لِلَّهِ عَلَيَّ أَنْ أُعْتِقَكَ فَتَبْطُلُ بِهِ {مغني المحتاج}
وَاسْتَثْنَى الزَّرْكَشِيُّ وَغَيْرُهُ مَسَائِلَ : إحْدَاهَا : دُعَاءٌ فِيهِ خِطَابٌ لِمَا لَا يَعْقِلُ كَقَوْلِهِ : يَا أَرْضُ رَبِّي ، وَرَبُّك اللَّهُ ، أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْ شَرِّك ، وَشَرِّ مَا فِيك ، وَشَرِّ مَا دَبَّ عَلَيْك ، وَكَقَوْلِهِ إذَا رَأَى الْهِلَالَ : آمَنْتُ بِاَللَّهِ الَّذِي خَلَقَكَ رَبِّي وَرَبُّك اللَّهُ .ثَانِيهَا : إذَا أَحَسَّ بِالشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يُسْتَحَبُّ أَنْ يُخَاطِبَهُ بِقَوْلِهِ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْكَ ؛ لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ .ثَالِثُهَا : لَوْ خَاطَبَ الْمَيِّتَ فِي الصَّلَاةِ عَلَيْهِ فَقَالَ : رَحِمَك اللَّهُ ، غَفَرَ اللَّهُ لَك ؛ لِأَنَّهُ لَا يُعَدُّ خِطَابًا {مغني المحتاج

Langsung inti dari ibarot diatas .Menurut imam zarkasy boleh mendo'akan dengan khitob dalam 3 hal...
1. buat yang tidak berakal ..
2. bila ada syetan ..
3. khitob pada sholat mayit

Kang jirin
Saya kiyas dengan "dehem" .
Dehem bila berbunyinya sampai jelas dua huruf maka batal.
Tapi bil dehemnya karna udzur maka tidak batal.


الكتاب : المجموع شرح المهذب ج 4 - الصفحة 79-80المؤلف : أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي (المتوفى : 676هـ)وأما التنحنح فحاصل المنقول فيه ثلاثة أوجه الصحيح الذى قطع به المصنف والاكثرون ان بان منه حرفان بطلت صلاته والا فلا والثانى لا تبطل وان بان حرفان قال الرافعي وحكى هذا عن نص الشافعي والثالث ان كان فمه مطبقا لم تبطل مطلقا والا فان بان حرفان بطلت والا فلا وبهذا قطع المتولي وحيث ابطلنا بالتنحنح فهو ان كان مختارا بلا حاجة فان كان مغلوبا لم تبطل قطعاولو تعذرت قراءة الفاتحة الا بالتنحنح فيتنحنح ولا يضره لانه معذور وان أمكنته القراءة وتعذر الجهر الا بالتنحنح فليس بعذر علي أصح الوجهين لانه ليس بواجب ولو تنحنح امامه وظهر منه حرفان فوجهان حكاهما القاضى حسين والمتولي والبغوي وغيرهم أحدهما يلزمه مفارقته لانه فعل ما يبطل الصلاة ظاهرا واصحهما ان له الدوام على متابعته لان الاصل بقاء صلاته والظاهر أنه معذور والله اعلم

“Sedang dalam masalah berdehem dalam shalat maka didalamnya terdapat tiga pendapat :

1.Menurut pendapat yang shahih yang diputuskan oleh an-Nawaawy dan kebanyakan ulama fiqh, bila sampai keluar dari dehemnya dua huruf maka batal, bila tidak keluar tidak batal

2.Menurut ar-Rofi’i dengan menghikayahkan bahwa ini pendapat as-Syaafi’i “Tidak batal meskipun keluar darinya dua huruf”

3.Pendapat ketiga “Bila saat berdehem, bibirnya tertutup maka tidak batal secara mutlak (baik keluar dua huruf atau tidak) bila bibirnya terbuka bila sampai keluar dari dehemnya dua huruf maka batal, bila tidak keluar tidak batal” pendapat ini dipilih oleh al-Mutawally.

Berdehem dengan ketentuan hukum diatas bila memang bersifat ikhtiyaari (masih dapat ia kuasai) sedang bila berdehem yang bersifat ‘tidak dapat ia kuasai’ maka tidak membatalkan shalat secara mutlak.

• Bila seseorang berhalangan membaca surat fatihah kecuali dengan berdehem maka dehemnya tidak membahayakan (membatalkan) shalatnya karena hal tersebut tergolong udzur baginya.• Bila memungkinkan baginya membaca fatihah hanya saja tidak dapat mengeraskan bacaannya kecuali saat disertai dehem maka bukan tergolong udzur baginya menurut yang paling shahih dari dua pendapat karena mengeraskan bacaan dalam shalat bukan hal yang wajib.• Bila seorang makmum mendengar imam shalatnya berdehem hingga nampak dua huruf didalamnya, menurut al-Qaadhy Husen, al-Mutawally, al-Baghoowy dan lainnya dalam hal ini terdapat dua pendapat :

Wajib mufaaraqah (memisahkan diri dari imam) karena imamnya menjalankan hal-hal yang dapat membatalkan shalat secara lahiriyahnya>> Menurut pendapat yang paling shahih, tetap mengikuti imamnya karena kadah asal “shalat imamnya tetap dihukumi sah, dan dhahirnya dehemnya udzur baginya”. [ Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhadzdzab IV/79-80  ].

Kang afidl
: 1. gk sengaja, latah, spontan.. gk masalah, gk membatalkan.
2. klo gk sengaja jga, spontan, reflek. gk masalah, gk membatalkan.

Mughnil muhtaj :

ﻭﻳﻌﺬﺭ ﻓﻲ ﻳﺴﻴﺮ اﻟﻜﻼﻡ ﺇﻥ ﺳﺒﻖ ﻟﺴﺎﻧﻪ ﺃﻭ ﻧﺴﻲ اﻟﺼﻼﺓ، ﺃﻭ ﺟﻬﻞ ﺗﺤﺮﻳﻤﻪ ﺇﻥ ﻗﺮﺏ ﻋﻬﺪﻩ ﺑﺎﻹﺳﻼﻡ، ﻻ ﻛﺜﻴﺮﻩ ﻓﻲ اﻷﺻﺢ

(ﻭ) ﻳﻌﺬﺭ (ﻓﻲ) اﻟﻴﺴﻴﺮ ﻋﺮﻓﺎ ﻣﻦ (اﻟﺘﻨﺤﻨﺢ ﻭﻧﺤﻮﻩ) ﻣﻤﺎ ﻣﺮ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻛﺎﻟﺴﻌﺎﻝ ﻭاﻟﻌﻄﺎﺱ، ﻭﺇﻥ ﻇﻬﺮ ﺑﻪ ﺣﺮﻓﺎﻥ، ﻭﻟﻮ ﻣﻦ ﻛﻞ ﻧﻔﺨﺔ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ

Gus adib‬:
 ولو ابتلي شخص بنحو سعال دائم بحيث لم يخل زمن لوقت يسع الصلاة بلا سعال مبطل فالذي يظهر العفو عنه ولا قضاء عليه لو شفي
Bila seseorang diuji mengalami semacam batuk secara terus-menerus sekira tidak terdapati waktu sedikitpun yang cukup ia gunakan untuk menjalani shalat tanpa batuk yang membatalkan maka dzahirnya batuk tersebut dima’fu (diampuni) dan tidak ada qadha baginya bila ia telah sembuh dari batuknya. [ Kaasyifah as-Sajaa



Hamba Allah
 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ تَـجَاوَزَ لِـيْ عَنْ أُمَّتِيْ الْـخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوْا عَلَيْهِ. حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَالْبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُمَـا

Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallambersabda, ”Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla memaafkan kesalahan (yang tanpa sengaja) dan (kesalahan karena) lupa dari umatku serta kesalahan yang terpaksa dilakukan.”
Latah merupakan ketidaksengajaan, dan ketidaksengajaan itu di ampuni oleh Alloh. Berarti ketidaksengajaan, baik ucapan maupun gerakan dalam sholat, termasuk tidak membatalkan sholat...
Ngapunten, ibarot nderek yai mbelink kalian yai embongan...

Kg Wakhid:
Adanya Latah itu kebanyakan d sebabkan  krn kaget. Jadi :
1. Jika kagetnya tadi sampai ke batas hilangnya kesadaran maka sholatnya juga batal krn msuk ke ranah ( زوال عقل ), dan Jika tdk smpai kehilangan kesadaran maka sholat tdk batal..

2. Utk Masalah *latah* smntr saya sependapat dngan kesimpulan 1 Niku..
[14/8 17:44] Kg Wakhid: Menjawab bersin dengan kata yg mnggunakan dlomir mukhothob niku batal cth ketika ada org sholat bersin dan dia bilang alhamdulillah kemudian org yg d smping mnjwb  ( يرحمك الله ) . niku batal . krn pakai dlomir " ك " khithob. Berbeda jika jwhnya bgini ( يرحمه الله / يرحمنا الله ) itu tdk batal.
 Ini lengkape yi ;

و من الكلام المبطل تشميت العاطس فاذا شمت المصلى عاطسا بحضرته بطلت صلاته بشرط ان يقول له " يرحمك الله " بكاف الخطاباما اذا قال له " يرحمه الله " او " يرحمنا الله " فان صلاته لا تبطل بذلك عندالشافعية والحنابلة اما المالكية و الحنفية بطلت صلاته   الفقه على المذاهب الاربعه ١/٢٧٥
Dan termasuk sebagian dari perkataan yang membatalkan sholat adalah mendoakan orang yang bersin. Apabila ada seseorang yang sedang sholat kemudian ia mendoakan kepada orang yang bersin dihadapannya maka batalah sholatnya dengdn syarat ucapan do'anya adalah yarkhamukalloh dengan memakai huruf kaf mukhotob (bermakna kamu) adapun jika menggunakan lafadz yarhamuhulloh atau yarkhamunaalloh menurut imam syafi'i dan hambali tidak batal.Tetapi menurut imam malik dan imam hanafi batal.

Santrimbelink👳🏾:
وقوله [عمداً] احترز به:

عن النسيان،
وفي معناه الجاهل بالتحريم لقرب عهده بالإسلام،
وفي معناه من بدره الكلام بلا قصد ولم يطل،
وكذا غلبه الضحك لقوله عليه الصلاة والسلام {رفع عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه}.
نعم لو أكره على الكلام بطلت صلاته على الأصح لأنه نادر، ولهذا تتمة مهمة ذكرناها في شروط الصلاة.

Miturut jenengan nak saking bab niki pripon yiii

Kg Wakhid:
Nek mnurut kulo intine dlm ket. I'anah juz 1 bab mubthilatish sholat bhwa latah dgn ungkapan " eh jaran eh manuk e ucol dan sejenisnya" niki sdah keluar dr koridor/ batasan " Urf  " kalimat yg sudah tdk wajar lagi. krn mengandung madlorot yg besar . Jd sholatnya *batal*
Solusi . Latah dalam sholat yg sampai mngucapkan klimat jorok yg tdk pantas utk di d ucapkan dan d dengar ; semisal = " eh jaran . eh manuk e ucul , picik matamu , samber nggelab , dan sejenisnya " itu membatalkan sholat, krn hal tersebut mjd "urf ( kebiasaan yg buruk " dan umumnya sangat tdk wajar dan mengandung madlorot serta masyaqqot yg berat, selain itu tentunya akan menimbulkan fitnah dlm ibadah di kemudian hari.
Nmbah sdikit : dr awal sdah ada ketentuan dlm hukum *kalam=bicara* dlm sholat . jd jika latahnya tdk smpai mngeluarkan klimat yg banyak mk sholat masih sah. Dan Mnurut saya kalimat : eh jaran , eh manuk e ucul dan sejenisnya itu sudah masuk kategori "ucapan yg banyak" makanya mmbtalkan sholat.

Solusi : Saya yaqin ada kalanya dia tdk sll latah jd Sholat ttp wajib d laksanakan. Toh dr awal sudah jelas penyebab latahnya di krenakan kaget jd Sblm sholat dia hrus bnar2 mmpersiapkan diri dengan semaksimal mngkin Bgmn cara agar jika kaget dia tdk smpai latah yg banyak dlm sholatnya nnti, syukur2 tdk latah.

Kecuali jika mmng latahnya itu sdah mnjd adat  semisal hampir dlm setiap 1 menit bahkan dlm hitungan beberapa detik latah terus menerus tnp ada jeda/ adanya pemisah akan tetapi itu cuma sedikit yg hingga tdk cukup utk melakukan sholat . Penyakit latah yg Sudah sngat parah bin kaprah karena hidupnya d penuhi dgn latah tersebut, Maka jika itu terjadi berrt dia sudah masuk kategori orang Special bin super duper ajaib 🙈🙊🙏🏻 dan itu sudah masuk dlm hukum darurat syar'i maka sholatnya ya sholat saja.

A). Berikut kulo sertakan Ibarot pendukung dan pembanding :

اعانة الطالبين ( ١/ ٣٧٠ )

( عمدا ) اي بنطقه حال كونه عمدا اي عامدا. ولا بد ايضا ان يكون عالما بالتحريم وبأنه في الصلاة ، فإن لم يكن متعمدا او لم يكن عالما بذلك فلا بطلان ان كان ما اتى به قليلا عرفا كما سيذكره.
.... ................( ان تواليا ) قيد في البطلان بالنطق بالحرفين ، اي تبطل بذلك بشرط توالي الحرفين ، سواء أفهم ام لا. لأن الحرفين من جنس الكلام ، وهو يقع على المفهم وغيره. وتخصيصه بالمفهم اصطلاح للنحاة.

كتاب الرخص الفقهية في ضوء الكتاب والسنة ؛ ص : ٢٨٠

الرخصة الثالثة عشر في باب الكلام في الصلاة ناسيأ

١. واما الشافعية في المجموع ( ٤ / ١٨ )  ؛ قالوا عدم بطلان الصلاة بكلام الناسي ، والجاهل بالتحريم ان قرب عهده بالاسلام ، او نشأ بعيدا عن العلماء، ومن سبق لسانه ان كان الكلام يسيرا عرفا فيعذر به ، اما الكثير فلا يعذر به لانه يقطع نظم الصلاة وهيأتها.

واما المالكية في الاستذكار ( ٤ / ٢١٧ ) ، و في القوانين الفقهية ٥٧ ؛
الكلام مبطل للصلاة مطلقا سواء وجب او لم يجب ، واستثنوا من ذلك الكلام لإصلاح الصلاة فلا يبطل له إلا اذا كان كثيرا ، وكذلك حالة السهو.


B) .Dan Berikut Ibarot ttg perkara yg masuk dlm kategori ucapan yg salah

1). Masih dlm kitab Ar-Rukhoshul Fiqhiyyah d atas :

في باب مما يلحق بكلام الناسي .

نقل من كتاب نيل الأوطار ( ٢ / ١٢٣ - ١٦٣ ) و كتاب المغني ( ٢ / ٢٧٧ ) ؛
النحنحة والنفخ والبكاء من خشية الله، وحمد الله، وقتل الحية، والقنوت عند النوازل، ومن نابه شيء في الصلاة ، والفتح على الامام ، والدعاء اذا مرت به آية رحمة او عذاب.

2). Dr I'anah juz 1 hlmn. 379 :

كلام الناسي : سهو وغيره او سبق لسان او جهل تحريمه لقرب اسلام او بعد عن العلماء..

Fokus :

وقوله ؛ " وغيره " = اي غير المذكورين من الغلبة والسهو ، وذلك كسبق اللسان والجهل بالتحريم .
Menurut saya *Latah* msuk kategori kalimat *وغيره* di atas.


C). Ibarot kategori dehem ( التنحنح ) ;

اعانة الطالبين ( ١ / ٣٧٧ )

نحو تنحنح : اي من ضحك و سعال و عطاس ، .........

Sekian yaii kulo namung saget memberi penjelasan dugi mriki mugi2 saget mbarokahi dan manfaatk kagem kito sedoyo.
Mbok bilih taseh kirang monggo pun lengkapi... Suwun 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

*Kesimpulan*
*Nomer 1*
*Latah itu muncul dikarenakan sesuatu hal yang mengaggetkan dirinya. [Dalam arti diluar kendali] Posisi sadar. Namun tidak bisa mengendalikan. Keluar dengan sendirinya, tanpa disengaja. [Bisa di mahfu],seperti bila latahnya berupa ucapanya dzikir,doa dan sholawat.*

*Jika Ucapanya dan kalimat seperti eh jaran. Eh ucol. Dll bukan termasuk bacaan sholat. Disitu sholat bisa dihukumi batal. Atau kebanyakan membatalkan sholatnya sendiri. Dengan alasan gak mungkin dia sholat selalu latah karna kaget.*

*Nomer 2*
*Menjawab hamdalahnya org bersin ketika sholat dg lafad "yarhamukallah" hukum sholatnya BATAL karna adanya dhomir mukhotthob pada lafad tsb,namun jika menjawab dg lafad yg tiada dhomir mukhothob seperti lafad "yarhamuhullah" maka sholatnya TIDAK BATAL*

Sumber by dasi on wa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...