Minggu, 03 September 2017

QODLO SHOLAT BAGI ORANG YG SDH MENINGGAL

CARA MENGQODLO' SHOLAT ORANG YANG MENINGGAL
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
 DASI SANTRI JAGAT
One day one problems
`
Pertanyaan dari : Santri Jagat
Tema : Fiqih Qodlo' Sholat
`

Jika ada seorang laki2 mninggal di umur 50 thn.
slma hidup hanya baru melaksanakan sholat wajib slma 15 thun.
`
Pertanyaan :
1. apakah sholatnya wajib di qodho ? di hitung dr baligh ?
2. bolehkah menqodho nya menyuruh orang2 kmudian orang2 itu d bayar ??
3. kalau di ganti dgn beras gmna? bolehkah ?
`
Ngopi Malam : Pukul:21.00-23.00 WIB
Selasa, 08 agustus 2017
________________________________________________
Diskusi
👇
Yi Amin :
Urun sekedik ngapunten menawi kirang pas

( فائدة ) من مات وعليه صلاة فلا قضاء ولا فدية وفي قول كجمع مجتهدين أنها تقضى عنه لخبر البخاري وغيره ومن ثم اختاره جمع من أئمتنا وفعل به السبكي عن بعض أقاربه ونقل ابن برهان عن القديم أنه يلزم الولي إن خلف تركة أن يصلى عنه كالصوم وفي وجه عليه كثيرون من أصحابنا أنه يطعم عن كل صلاة مدا وقال المحب الطبري يصل للميت كل عبادة تفعل واجبة أو مندوبة

[ FAEDAH ] Barangsiapa meninggal dunia dan
padanya terdapat kewajiban shalat maka tidak ada qadha dan bayar fidyah. Menurut segolongan para mujtahid sesungguhnya shalatnya juga diqadhai berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan lainnya karenanya segolongan imam cenderung memilih pendapat ini dan Imam Subky juga mengerjakannya untuk sebagian kerabat-kerabat beliau. Ibn Burhan menuqil dari qaul qadim wajib bagi wali bila mayit meninggalkan warisan untuk menshalati ats namanya seperti halnya puasa, sebagian ulama pengikut syafi’i memilih dengan mengganti setiap satu shalat satu mud. Syekh Muhib at-Thabry berkata “Akan sampai pada mayat setiap ibadah yang dikerjakan baik berupa ibadah wajib ataupun sunah”.
 I’aanah at-Thoolibiin I/24.
Monggo lintune
`
~Ngayon Edan :
Nitip niki ryen

أعلم أن قاعدة الفقه : أن النسيان و الجهل مسقط للإثم مطلقا
وأما الحكم : فإن و قعا في ترك مأمور لم يسقط بل يجب تداركه

Ketahuilah, bahwasanya (terdapat) kaedah fiqih: Sesungguhnya lupa dan kebodohan dapat menggugurkan dosa secara mutlak. Adapaun berkaiatan dengan hukum; jika terjadi dalam permasalahan meninggalkan perkara yang diperintahkan, maka tidak menggugurkan tetapi wajib untuk menqodlo’nya. [ Al-Asyabh wa an-Nadzoir juz 1 hlm 405 Cet. Dar el-Kutub al-Ilmiyyah ].
`
~Yi Zaky:
urun kedik.  mohon koreksinya🏻
Sebenarnya ada 2 pendapat dalam masalah ini, yang pertama ada yang mengatakan keluarga si mayit harus mengqodo shalat yang ditinggalkan si mayit.
Dan yang kedua keluarga si mayit cukup
dengan membayar fidyah saja dgn 1x sholat =1 mud/6 ons beras (sekitar ½ kg).
Dan ini adlh pndapat yang dipilih oleh kebanyakan ashab Syafi’i.
`
Orang yang meninggalkan shalat karena sakit kemudian dia mati, maka menurut pendapat dalam madzhab Hanafi, hukumnya wajib membayar fidyah untuk setiap shalat yang ditinggalkan. Besarnya adalah 1 mud (1 mud = 675 gram atau 0.688 liter).

Berdasarkan hadits Nabi :
 لَا يَصُومُ أَحَدٌ عَنْ أَحَدٍ وَلَا يُصَلِّي أَحَدٌ عَنْ أَحَدٍ وَلَكِنْ يُطْعِمُ
Artinya: Seseorang tidak harus berpuasa atau shalat untuk orang lain, akan tetapi hendaknya ia memberi makan (fidyah).

As-Sarakhsi dalam Al-Mabsuth mengatakan,
إذا مات وعليه صلوات يطعم عنه لكل صلاة نصف صاع من حنطة، وكان محمد بن مقاتل يقول أولا: يطعم عنه لصلوات كل يوم نصف صاع على قياس الصوم، ثم رجع فقال: كل صلاة فرض على حدة بمنزلة صوم يوم وهو الصحيح
Arti kesimpulan: Kalau orang meninggal punya hutang shalat, maka wajib membayar fidyah untuk setiap shalat yang ditinggalkan
`
apabila meninggalkan shalat fardhu baik disengaja, lupa ataupun tertidur maka wajib untuk mengganti atau mengqadhanya.

Shalat merupakan ibadah badaniyah yang tidak bisa diwakilkan pada orang lain untuk melaksanakannya. Akan tetapi, jika seseorang telah meninggal dunia sedangkan dia masih menanggung hutang shalat menurut kebanyakan Ulama’ tidak sah juga menggantikan shalatnya sebagaimana tidak sah menggantikan shalat pada orang yang masih hidup.

Akan tetapi demi adanya kehati-hatian dalam hal ini, kelompok kami sepakat bahwa apabila seorang yang telah meninggal dan masih menanggung hutang shalat, maka ahli warisnya harus menggantikannya. Baik dengan cara di qadha’ atau dibayar fidyah. Walaupun banyak ulama’ yang menolak hal ini, akan tetapi ada hadits yang jelas menerangkan:

عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من مات وعليه صيام صام عنه وليه.

Dari Aisyah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang meninggal dan masih menanggung puasa, maka berpuasalah walinya atasnya.

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله أمي ماتت وعليها صوم شهر أفأقضيه عنها؟ قال نعم. فدين الله أحق أن يقضي.[9]

Dari Ibnu Abbas r.a berkata: Telah datang seorang laki-laki kepada nabi, dia bertanya: Ya Rasulallah, ibuku meninggal dan beliau masih menanggung puasa satu bulan, apakah saya boleh mengqadha puasa atasnya? Nabi menjawab: Boleh. Dan hutang pada Allah lebih berhak untuk ditunaikan.

Dari kedua hadits tersebut jelas bahwa jika seseorang meninggal dan masih menanggung hutang puasa, maka harus dibayar (diqadha’) oleh walinya. Memang hadits tersebut tidak mengatakan tentang hal shalat, akan tetapi hukum mengqhada’ shalat dapat diqiyaskan dengan hukum mengqadha’ puasa, karena keduanya sama-sam merupakan ibadah badaniyah yang pada hakikatnya tidak bisa diwakilkan.

Dalam hadits yang ke dua dipertegas bahwa hutang pada Allah lebih berhak untuk ditunaikan. Maka, demi berhati-hati dalam hal ini, lebih baik untuk mengqadhanya. Masalah diterima atau tidaknya, sudah menjadi keputusan Sang Pembuat Hukum.
`
Setiap 1 sholat yg di tinggalkan 1 mud sedangkan di pertanyaan berapa tahun ? dari baligh sampai dia pertama melakukan sholat,
jika keluarga mayit ingin menyuruh orang terus di bayar untuk mengqodho sholatnya juga boleh,
`
~Ngayon Edan :
 َالَ الحَنَفِيَّةُ: مَنْ عَلَيْهِ فَوَائِتُ كَثِيرَةٌ لَا يَدْرِي عَدَدَهَا، يَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يَقْضِيَ حَتَّى يَغْلِبَ عَلَى ظَنِّهِ بَرَاءَةَ ذِمَّتِهِ، وَعَلَيْهِ أَنْ يُعَيِّنَ الزَّمَنَ، فَيَنْوِي أَوَّلَ ظُهْرٍ عَلَيْهِ أَدْرَكَ وَقْتَهُ وَلَمْ يُصَلِّهِ، أَوْ يَنْوِي آخِرَ ظُهْرٍ عَلَيْهِ أَدْرَكَ وَقْتَهُ وَلَمْ يُصَلِّهِ، وَذَلِكَ تَسْهِيلاً عَلَيْهِ. (وهبة الزحيلي، الفقه الإسلامي وأدلته، بيروت-دار الفكر، الطبعة الثانية، ۱٤۰٥ هــ/۱٩٨٥ م، ج، ۲، ص. ۱٤۳)
“Para ulama dari kalangan Madzhab Hanafi berpendapat bahwa seseorang yang shalatnya banyak ditinggalkan hingga dia sendiri tidak tahu berapa jumlah yang ditinggalkannya wajib meng-qadla-nya sampai ia yakin terbebas dari kewajiban itu. Dan ia wajib menentukan waktunya (waktu yang selama itu tidak menjalankan shalat). Lantas ia berniat (meng-qadla`) shalat Dhuhur yang pertama kali atau yang terakhir ia tinggalkan untuk memberi kemudahan baginya”.  (Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Beirut-Dar al-Fikr, cet ke-3, 1405 H/1985 M. juz, 2, h. 143
`
 *وَقَالَ الْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ يَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يَقْضِيَ حَتَّى يَتَيَقَّنَ بَرَاءَةَ ذِمَّتِهِ مِنِ الْفُرُوضِ، وَلَا يَلْزَمُ تَعْيِينُ الزَّمَنِ، بَلْ يَكْفِي تَعْيِينُ الْمَنْوِيِّ كَالظُّهْرِ أَوِ الْعَصْرِ مَثَلًا.
 (وهبة الزحيلي، الفقه الإسلامي وأدلته، بيروت-دار الفكر، الطبعة الثانية، ۱٤۰٥ هــ/۱٩٨٥ م، ج، ۲، ص. ۱٤*

Menurut safi'iyah dan malikiyah pun sama.....ttp mngqodok sholat seberspa yg di yakini dia ingat.
`
 ذهب جماعات من العلماء إلى أنه يصل إلى الميت ثواب جميع العبادات من الصلاة والصوم والقراءة وغير ذلك وفي صحيح البخاري في باب من ماتوعليه نذر أن ابن عمر أمر من ماتت أمهاوعليها صلاة أن تصلي عنها
Artinya, “Sekelompok ulama berpendapatbahwa pahala seluruh ibadah (yang dihadiahkan kepada orang yang meninggal) sampai kepada mereka, baik ibadah shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Dalam shahih al-Bukhari, bab orang yang meninggal dan masih memiliki kewajiban nadzar, Ibnu Umar memerintahkan kepada orang yang meninggal ibunya dan memiliki tanggungan shalat untuk mengerjakan shalat untuk ibunya.”
`
Kang Muha :
Urun kedik.
Jika tidak sholat maka gak ada fidiyah.
Jika kita mnyuruh orang untuk membayar shoalat bleh saja,sebab kita hanya menyuruh dibayar, uang itulh sebagai ganti tenaga orang yg mengqodho sholatnya.
Kiyai saya seperti itu dulu waktu saya ngaji.


Kesimpulan
1. Hukum nya wajib meng qodo' nya di mulai waktu yg pling di yaqini mninggalkan sholat
2. Boleh dan byaranya itu sebagae upah/ujroh
3. Boleh, jika sudah di qodlo dgn sholat,mka tidak perlu fidiyah,jika tidak diqodlo dg sholat,maka dgn fidiyah setiap satu sholat satu mood.
`
`
Sumber by. Dasi Zona Santri Jagat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...