Minggu, 03 September 2017

SHOLATNYA ORANG TUNA WICARA/BISU


MENU DASI
One day three problems
`
`

Pertanyaan dari : Mafa Rifalujin
Tema : Fiqih Sholat

#Pertanyaan :
Bagaimana hukum sholatnya orang tuna wicara dari lahir, dan pastinya orang tuna wicara juga akan tuna rungu, sehingga kadang bacaan dan tata cara sholat pun berantakan.
.
.
Pukul 14:30-16:30 wib,  Selasa, 08 agustus 2017
______________________________________________
Diskusi
👇

Dasi Beras Ketan ;
Titipan.
Imam Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syaraf al-Nawawi di dalam kitabnya (al-Majmu’ Syarh al-Muhaddzab) menjelaskan bahwa sahabat-sahabat kami berkata “Dan wajib atas orang bisu
untuk menggerakkan lisan yang bermaksud membaca dengan kadar menggerakkanya orang yang mengucapkan, karena bacaannya meliputi ucapan dan menggerakkan lisan, maka gugurlah sesuatu yang ia tidak mampu”.

Imam Zakariya bin Muhammad bin Ahmad bin Zakariya al-Anshari di dalam kitabnya (Fathu al-Wahab) juga menegaskan bahwa orang bisu wajib menggerakkan lisan, kedua bibir dan anak lidahnya pada saat melaksanakan takbiratul ihram semampunya, demikian juga dzikir-dzikir wajib yang lain, yakni tasyahud dan yang lain. Imam Ibnu Rif’ah menyatakan bahwa jika ia tidak mampu, maka ia harus berniat di dalam hati sebagaimana orang sakit.
`
👇
Dasi Beras Ketan :
)السابعة( قال اصحابنا علي الاخرس ان يحرك لسانه بقصد القراءة بقدر ما يحركه الناطق لان القراءة تتضمن نطقا وتحريك اللسان فقسط ما عجز عنه . المجموع شرح المهذب - )ج 3 / ص 394(
`
`👇
Mbah link:
Fathul wahab juz 1 shohf 46

وَيَلْزَمُ الْأَخْرَسَ تَحْرِيكُ لِسَانِهِ وَشَفَتَيْهِ وَلَهَاتِهِ بِالتَّكْبِيرِ قَدْرَ إمْكَانِهِ وَهَكَذَا حُكْمُ سَائِرِ أَذْكَارِهِ الْوَاجِبَةِ مِنْ تَشَهُّدٍ وَغَيْرِهِ قَالَ ابْنُ الرِّفْعَةِ فَإِنْ عَجَزَ عَنْ ذَلِكَ نَوَاهُ بِقَلْبِهِ كَمَا فِي الْمَرِيضِ

Selama memenuhi syarat dan rukun hukum sholatnya sah dlm dalam rukun qouli seperti mengucap takbirotul ihrom,fatihah n tasyahud cukup dg menggerakn bibir lisan semampunya dlm menempatkan pengucapan hurufnya maka itu sdh mencukupi.
`
`
Dasi Beras Ketan :
 وَيَلْزَمُ الْأَخْرَسَ تَحْرِيكُ لِسَانِهِ وَشَفَتَيْهِ وَلَهَاتِهِ بِالتَّكْبِيرِ قَدْرَ إمْكَانِهِ وَهَكَذَا حُكْمُ سَائِرِ أَذْكَارِهِ الْوَاجِبَةِ مِنْ تَشَهُّدٍ وَغَيْرِهِ قَالَ ابْنُ الرِّفْعَةِ فَإِنْ عَجَزَعَنْ ذَلِكَ نَوَاهُ بِقَلْبِهِ كَمَا فِي الْمَرِيضِ. فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب )1/ 46(
`
👇
Kang Rahman:
Nihayatuzzain 1/9
Syarat wajib solat fardlu:
1. MUSLIM
2. MUKALLAF (aqil baligh)
3. sampainya da’wah (islam)

orang yang dilahirkanan dalam keadaan buta dan tuli, mereka tidak terkena kewajiban, dikarenakan tidak ada cara untuk menyampaikan da’wah kepadanya.

al-bujairomi ala al khotib 1/408

berbeda apabila kondisi (buta tuli) itu datang setelah tamyiz (masa menjelang baligh) dan telah mengetahui hukum (permasalahan) sholat, maka yang bersangkutan terkena kewajiban.
Kewajiban melaksanakan solat bagi anak yang sudah tamyiz dan belum baligh, doktrin atau khithobnya lebih ke orang tua wali untuk mulai memberikan latihan sholat kepada anak-anaknya. Itu berlandaskan kepada hadits

perintahlah anak-anakmu sholat setelah mereka memasuki usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (karena meninggalkan sholat)
bila sudah menginjak usia 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka. Adapun orang yang lahir dalam keadaan buta dan tuli tidak ditaklif hukum syarak yang ada. Dalam bentuk apapun ia tinggalkan, tidak ada sanksi dosa. Karena ia tidak ada jalan untuk mengetahui tuntutan syari’at yang dimaksud. Kalau buta dan tuli itu timbul setelah tahu pada hukum syariat, maka ia tetap terkena taklif hukum syarak. Kalau ia tidak shalat umpamanya, maka dianggap berdosa.

Nihayah az-Zain/9; Hasyiyah al-Bajuri/1/134.
Allohu a'lam...
`
👇
Dasi Bang Haji:
Jika ia bagus dalam makhorijul huruf, hanya saja tdk keluar suara karna bisu. Maka ia wajib menggerakkan lisan nya, bibirnya. Jika ia tdk bagus, yaudah diam aja dgn adanya niat di hati bahwa ia membaca takbir, fatihah, tasyahud, salam dll. karna klo gerak"an lisan tanpa adanya kejelasan, itu malah dianggap main". dan ini untuk rukun qouli, maupun dzikir" lain nya.

Tuhfatul muhtaj :
وَعَلَى أَخْرَسَ يُحْسِنُ تَحْرِيكَ لِسَانِهِ عَلَى مَخَارِجِ الْحُرُوفِ كَمَا بَحَثَهُ الْأَذْرَعِيُّ وَمَنْ تَبِعَهُ فَتَحْرِيكُ لِسَانِهِ وَشَفَتَيْهِ وَلَهَاتِهِ قَدْرَ إمْكَانِهِ لِأَنَّ الْمَيْسُورَ لَا يَسْقُطُ بِالْمَعْسُورِ فَإِنْ عَجَزَ عَنْ ذَلِكَ نَوَاهُ بِقَلْبِهِ نَظِيرَ مَا يَأْتِي فِيمَنْ عَجَزَ عَنْ كُلِّ الْأَرْكَانِ أَمَّا مَنْ لَا يُحْسِنُ ذَلِكَ فَلَا يَلْزَمُهُ تَحْرِيكُهُ لِأَنَّهُ عَبَثٌ ، وَفَارَقَ الْأَوَّلَ بِأَنَّهُ كَنَاطِقٍ انْقَطَعَ صَوْتُهُ فَإِنَّهُ يَتَكَلَّمُ بِالْقُوَّةِ وَإِنْ لَمْ يُسْمَعْ صَوْتُهُ بِخِلَافِ هَذَا فَإِنَّهُ كَعَاجِزٍ عَنْ الْفَاتِحَةِ وَبَدَلِهَا فَيَقِفُ بِقَدْرِهَا وَلَا يَلْزَمُهُ تَحْرِيكٌ.

Mughnil muhtaj :
ﻭﺃﻣﺎ اﻟﻌﺎﺟﺰ ﻟﺨﺮﺱ ﻓﻴﺠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺤﺮﻳﻚ ﻟﺴﺎﻧﻪ ﻭﺷﻔﺘﻴﻪ ﻭﻟﻬﺎﺗﻪ ﺑﺎﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﻗﺪﺭ ﺇﻣﻜﺎﻧﻪ، ﻗﺎﻝ ﻓﻲ اﻟﻤﺠﻤﻮﻉ: ﻭﻫﻜﺬا ﺣﻜﻢ ﺗﺸﻬﺪﻩ ﻭﺳﻼﻣﻪ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺃﺫﻛﺎﺭﻩ، ﻗﺎﻝ اﺑﻦ اﻟﺮﻓﻌﺔ: ﻓﺈﻥ ﻋﺠﺰ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻧﻮاﻩ ﺑﻘﻠﺒﻪ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﻤﺮﻳﺾ.
`
👇
Dasi Ifa Kustiana:
tdk wajib baca faatihah bla bisu dari lahir dan klo bisunya baru
terjadi/ tdk dari lahir maka dgn menggerak2kan bibirnya.
Bajuri 1/151 dan syarqowiy

1. Apakah sah sholatnya orang bisu ?
Sholatnya sah.  Sah sholatnya orang bisu kalau sudah mencukupi syarat sahnya sholat. Dan untuk rukun sholat yang berupa membaca, semisal Takbirotul Ihram, Al Fatihah, Tasyahhud Akhir, sholawat pada Nabi Saw dan Salam, tetap diharuskan menggerakkan Lisannya sebagaimana orang membaca meskipun tidak ada suaranya. Lihat :

- Al Majmu', juz.3 halaman.394-395 :
قال أصحابنا على الأخرس ان يحرك لسانه بقصد القراءة بقدر ما يحركه الناطق

- Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh, juz.3 halaman.19 :
ومن عجز عن النطق بالتكبير كأخرس لزمه تحريك لسانه وشفيته ولهاته ما أمكنه فان عجز نواه بقلبه
Begitu juga orang yang dilahirkanan dalam keadaan buta dan tuli, mereka tidak terkena kewajiban, dikarenakan tidak ada cara untuk menyampaikan da'wah kepadanya. Tapi kalau bisu dan tulinya waktu dia dewasa / setelah balligh maka tetap wajib. Lihat :

- Albujairomi ala al khotib 1/408 :
أَمَّا الطَّارِئُ فَإِنْ كَانَ قَبْلَ التَّمْيِيزِ فَكَالْأَصْلِيِّ وَإِنْ كَانَ بَعْدَ التَّمْيِيزِ وَلَوْ قَبْلَ الْبُلُوغِ وَعَرَفَ الْحُكْمَ تَعَلَّقَ بِهِ الْوُجُوبُ اهـ اج.

Kesimpulan
Selama memenuhi syarat dan rukun hukum sholatnya sah dlm dalam rukun qouli seperti mengucap takbirotul ihrom,fatihah n tasyahud cukup dg menggerakn bibir lisan semampunya dlm menempatkan pengucapan hurufnya maka itu sdh mencukupi.

Sumber by. Dasi on WA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...