Minggu, 03 September 2017

HUKUM ORANG ISLAM IKUT MEMBANTU MEMBANGUN RUMAH IBADAH AGAMA LAIN

[27/8 14.31] Dasi Santri Mbelink: *_MENU DASI_*
_*One Day Three Problems*_



Pertanyaan Dari :
Keluarga DASI : Dasi Abi
Tema :
Judul :



Didesaku masyarakatnya bermacam2 agama dan sangat rukun, rukun dlm segi apapun.termasuk rukun dalm pembangunan tmpat ibadah..

*Pertanyaanya :*
Bolehkah warga yg beragama islam mmbantu pembangunan pura (tmpt ibadah agama hindu)  tsb ??



*_Disajikan Pada_:*
Sabtu, 27 Agustus 2017.
Pukul: 14:30-16:30 WIB.
*DASI*

Kang syamsul
 Meresmikan tempat ibadah agama lain pada dasarnya
adalah haram. Bahkan bisa menjadi kufur bila disertai RIDLO terhadap kekufuran. KECUALI bagi seorang muslim yg terpaksa [mukroh] dalam pandangan syar i sedangkan hatinya tetap beriman.             Ket. Ahkamul fuqoha thn 1926 -2010 M hal 640

Cak moet
 Sami kalean nginggil.
Haram hukumnya.
Ditegaskan didalam kitab Is’adur Rofiq hal 127 juz 2 :

ومنها (الإعانة على المعصية) على معصبة على معاصي الله بقول او فعل او غيره ثم ان كانت المعصية كانت الإعانة عليها كذلك كما في الزواجر.

Artinya : Sebagian dari maksiat badan adalah menolong orang lain dalam berbuat dan berbagai maksiat kepada Allah baik berupa ucapan, perbuatan atau yang lainnya. Kemudian apabila maksiat itu berupa dosa besar maka menolong hal tersebut juga termasuk dosa besar sebagaimana yang tertera dalam kitab Zawajir, demikian juga lebih jelasnya lagi disebut dalam kitab Fathul Muin / I’anatut Tholibin hal 23 juz 3.

Tafsir Munir hal. 94 juz 1 :

واعلم ان كون المؤمن مواليا للكافر يحتمل ثلاثة اوجه أحدها ان يكون رابضيا بكفره ويتولاه لأجله وهذا ممنوع لأن الرضا بالكفر كفر

Ketahuilah bahwasannya keberadaan orang mukmin yang menolong orang kafir mengandung tiga kemungkinan. Yang pertama apabila dia rela dengan kekufuran dan berusaha menolong orang kafir tersebut sebab kekufuran itu, maka hal ini terlarang sebab ridlo dengan kekufuran maka hukumnya adalah kufur.

Mbah barir
 لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [QS 60:8].
 إسعاد الرفيق جزء 2 ص 127 (و) منها (الإعانة على المعصية) أى على معصية من معاصى الله بقول أو فعل أو غيره ثم إن كانت المعصية كبيرة كانت الإعانة عليها كبيرة كذلك كما فى الزواجر قال فيها وذكرى لهذين *اى الرضا بها* والاعانة عليها

Kang jirin
 Hukumnya Tidak boleh.

تفسير نووى ج 1 ص 94 | تفسير رازى ج 8 ص 10-11

واعلم أن كون المؤمن موالياً للكافر يحتمل ثلاثة أوجه أحدها : أن يكون راضياً بكفره ويتولاه لأجله ، وهذا ممنوع منه لأن كل من فعل ذلك كان مصوباً له في ذلك الدين ، وتصويب الكفر كفر والرضا بالكفر كفر ، فيستحيل أن يبقى مؤمناً مع كونه بهذه الصفة . وثانيها : المعاشرة الجميلة في الدنيا بحسب الظاهر ، وذلك غير ممنوع منه . والقسم الثالث : وهو كالمتوسط بين القسمين الأولين هو أن موالاة الكفار بمعنى الركون إليهم والمعونة ، والمظاهرة ، والنصرة إما بسبب القرابة ، أو بسبب المحبة مع اعتقاد أن دينه باطل فهذا لا يوجب الكفر إلا أنه منهي عنه ، لأن الموالاة بهذا المعنى قد تجره إلى استحسان طريقته والرضا بدينه ، وذلك يخرجه عن الإسلام

“Ketahuilah bahwa orang mukmin menjalin sebuah ikatan dengan orang kafir berkisar pada tiga hal.

 *Pertama*ia rela atas kekufurannya dan menjalin ikatan karena factor tersebut,Hal ini dilarang karena kerelaan terhadap kekufuran merupakan bentuk kekufuran tersendiri.

*Kedua*interaksi social yang baik dalam kehidupan di dunia sebatas dlahirnya saja.

 *Ketiga,* tolong-menolong yang disebabkan jalinan kekerabatan atau karena kesenangan, disertai sebuah keyakinan bahwa agama kekafirannya adalah agama yang tidak benar. *Hal tersebut tidak menjerumuskan seorang mukmin pada kekafiran, tetapi ia tidak diperbolehkan (menjalin ikatan di atas).Sebab jalinan yang semacam ini (nomer 3) terkadang memberi pengaruh untuk memuluskan jalan kekafiran dan kerelaan terhadapnya.Dan factor inilah yang dapat mengeluarkannya dari Islam”.*
Mbah barir
 ولو أجر المسلم نفسه لذمي ليعمل في الكنيسة فلا بأس به وفي الذخيرة إذا دخل يهودي الحمام هل يباح للخادم المسلم أن يخدمه قال : إن خدمه طمعا في فلوسه فلا بأس به وإن خدمه تعظيما له ينظر *إن فعل ذلك ليميل قلبه إلى الإسلام فلا بأس به* وإن فعله تعظيما له كره ذلك *وعلى هذا إذا دخل ذمي على مسلم فقام له طمعا في إسلامه فلا بأس به*وإن قام له تعظيما له كره له ذلك
Presiden ludruk
 Sangatlah dianjurkan untuk Saling Melengkapi. [Kebersamaan Dalam Hal Kerukunan.]

Melainkan tidak harus membantu Penyempurnaan tempat ibadah, [Tidak Boleh]

Kerja bakti/Pilihan Bantuan dari segi Tenaga juga masih banyak. Misalnya Pembangunan jalan, Jembatan Dll.

Gus kenz eror
Hasyiyah Ibnu Abidin Juz : 6 Hal : 391 Lil Hanafi , Maktabah Syamilah

وَلَيْسَ في بُنْيَانِ الْكَنِيسَةِ مَعْصِيَةٌ إلَّا أَنْ تُتَّخَذَ لِمُصَلَّى النَّصَارَى الَّذِينَ اجْتِمَاعُهُمْ فيها على الشِّرْكِ وَأَكْرَهُ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَعْمَلَ بِنَاءً أو نِجَارَةً أو غَيْرَهُ في كَنَائِسِهِمْ التي لِصَلَوَاتِهِمْ (   الأم الجزاء:  4 ص : 213)
membangun gereja bukanlah termasuk ma’siat kecuali apabila pembuaatanya untuk sarana / tempat ibadah orang nasrani sebagai sarana berkumpul untuk melakukan kesyirikan , dan saya ( As Syafi’i ) memakruhkan orang islam bekerja membangun atau menjadi tukang kayu atau lainya dalam pembangunan gereja yang digunakan untuk tempat ibadah .

 *وَأَكْرَه*ُ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَعْمَلَ بِنَاءً أو نِجَارَةً أو غَيْرَهُ في كَنَائِسِهِمْ التي لِصَلَوَاتِهِمْ

“Dan aku benci apabila seorang muslim bekerja sebagai pembangun gereja, atau tukang kayunya, atau pekerjaan selain itu di gereja-gereja tempat ibadah mereka (orang-orang kafir).”
 Al-Umm,

 *Kesimpulan:*
*Ikut Membantu Membangun Pura Tempat Ibadah Agama Hindu Atau Yang Lainya Hukumnya Haram.*

 *Dianjurkan Kebersamaan Dalam Hal Kerukunan Selagi Tidak Memerangi, Mengusir Umat Islam.*

Sumber by dasi on wa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...