HUKUM SUAMI INGIN RUJU DLM MASA IDDAH ISTRI

[23/4 20.21] M. Masykuri: DASI
One Day Two Problems




Pertanyaan dari =>
Keluarga Dasi : santri dasi
Thema:
Judul:





Pertanyaan :
Ketika masa iddah, Jika suami ingin rujuk, tetapi istri menolak, apakah si istri berdosa?



Menu makan Malam
Pukul 20:00-22:00 WIB
Ahad,23 April 2017

(DASI)

GUS ONE
 Pendapat  4 imam madzhab rujuk hak mutlak tapi kecuali khuluk ato zina akan tetapi dlm KHI Indonesia ato Brunai darussalam pihak istri boleh menolak

 ‘Dari Abi Hurairah r.a di a berkata: telah bersabda Rasulullah SAW; janganlah kamu menikahkan janda sebelum kamu memintakan persetujuannya, dan
janganlah kamu menikahkan gadis perawan sebelum meminta izinnya, mereka (para sahabat) bertanya: ya Rasulullah; bagaimana bentuk izinya? Berkata Rasululah: yaitu diamnya.
الح

 ‘menolak kerusakan lebih utama dari pada mengambil maslahah’

Dalam pasal 145/146 KHI menetapkan rujuk dlm massa Iddah hrz atas dasar kerelaan kui memakai qiyas hadits dan qaidah Ushul diatas kui👆👆👆

NENG HIDA
 Kalo memang dg rujuk itu bisa menjadikan lebih baik kedepannya ya lebih baik menerima rujuk ..
Tp sekiranya rujuknya tidak ada kemaslahatan utk kedua pihak maupun slah satu boleh menolak

Wallohu a'lam
Jawab sak nyandak akalku

GUS ONE
 ‘dan suami-suaminya berhak merujukinya, dalam masa menanti itu (masa iddah), jika mereka para suami menghendaki islah (rujuk).

KANG MUDZ
ولا يشترط لصحة الرجعة الإشهاد عليها لأنها في حكم استدامة النكاح ومن ثم لم يحتج لولي ولا لرضاء المرأة بل يندب الإشهاد  الكتاب: نهاية الزين : ٣٢٧
Nyambung mboten?

GUS ONE
Karena adanya kondisi perubahan zaman dan begitu banyaknya hak hak wanita yg dijajah pria maka dari itu muncul lah hukum sebuah negara yg masih merujuk dari qur an dan hadist demi kemaslahatan bersama

KANG MUDZ
: الرَّجْعَةُ حَقٌّ مِنْ حُقُوقِ الزَّوْجِ وَهِيَ لاَ تَحْتَاجُ لِقَبُول الْمَرْأَةِ ، لِذَلِكَ لاَ تُشْتَرَطُ الشَّهَادَةُ لِصِحَّتِهَا  الكتاب. الموسوعة الفقهية الكويتية ج: ٢٢ ص١١٣

KANG MIFTAH
 Urun rembuk dari santri DASI ZONA 13 TAPAL KUDA

Tidak berdosa..
Dikarenakan mengenai ruju’ tidak disyaratkan ridha istri, dalam hal ini ruju’ suami pada istrinya sah , meskipun istri menolak untuk di ruju’ , imam ibnu mundzhir meriwayatkan ijma’ ulama’ bahwa bila pria menthalaq istrinya baik satu atau dua kali thalaq , dan istrinya sudah pernah di setubuhi, maka suami punya hak untuk meruju’ istrinya sampai masa iddah istri habis , dan suami boleh meruju’ istrinya walaupun istri menolak/ tidak suka di ruju’, selama belum habis masa iddah istrinya.

Kesimpulan :
Suami boleh (tidak berdosa) meruju’ istrinya walapun istri menolak untuk diruju’ dan hukum ruju’nya sah selama masih belum habis iddah istrinya. wallahu a’lam bis shawab

Referensi :Kifayatul akhyar juz 1 hal 409
وَتَصِح الرّجْعَة بالعجمية على الصَّحِيح سَوَاء أحسن الْعَرَبيَّة أم لَا وَلَايشْتَرط فِيهَا الْإِشْهَاد على الصَّحِيح وَلَا تقبل التَّعْلِيق فَلَو قَالَ رَاجَعتك إِن شِئْت فَقَالَت شِئْت لم تصح وَيشْتَرط أَن تكون المرتجعة مُعينَة فَلَو طلق إِحْدَى زوجتيه مُبْهما ثمَّ قَالَ راجعت الْمُطلقَة لم يَصح على الْأَصَح وَلَا يشْتَرط رضَا الزَّوْجَة فِي ذَلِك نعم يشْتَرط أَن تكون الرّجْعَة بالْقَوْل الصَّرِيح للقادر لِأَن الرّجْعَة اسْتِبَاحَة بضع مَقْصُود فَلم تصح بِغَيْر القَوْل كَالنِّكَاحِ وَلَا تصح بِالْوَطْءِ والقبلة والمباشرة بِشَهْوَةوَصِيغَة الرّجْعَة أَن يَقُول رَاجَعتك أَو ارتجعتك أَو رجعتك وَهَذِه الثَّلَاث صَرِيحَة

Mughnil muhtaj juz 5 hal 5وَلَا يُشْتَرَطُ رِضَا الزَّوْجَةِ وَلَا رِضَا وَلِيِّهَاوَلَا سَيِّدِهَا إذَا كَانَتْ، أَمَةً، وَيُسَنُّ إعْلَامُ سَيِّدِهَا (وَ) لَا تَسْقُطُ الرَّجْعَةُ بِالْإِسْقَاطِ

Al-ijma’ lil imam ibnu mundzir juz 1 hal 22-23

وأجمعوا على أن الحر إذا طلق زوجته الحرة، وكانت مدخولاً بها: تطليقة أو تطليقتين، أنه أحق برجعتها حتى تنقضي العدة.الي أن قال 464 ــــ وأجمعواأن الرجعة إلى الرجل ما دامت في العدة، وإن كرهت ذلك المرأة.

 KESIMPULAN
Hukumnya dosa, karena rujuk hak mutlak suami tanpa harus adanya wali atau persetujuan istri,
Pertimbangan
akan tetapi dlm KHI Indonesia ato Brunai darussalam pihak istri boleh menolak

SUMBER BY DASI ON WA