[18/4 14.48] Dasi Santri Mbelink: DASI
One Day Two Problems
Pertanyaan dari =>
Keluarga Dasi : santri dasi
Thema:
Judul:
Pertanyaan:
1.Gus mau tanya ... Di zaman nabi apa ada Ruqyah...??
2.Dan kalau ada fungsinya untuk apa..?
Menu makan Siang
Pukul 14:30-16:30 WIB
Selasa,18 April 2017
(DASI)
KANG MUDZ
وروينا في " صحيح البخاري " عن أنس رضي الله عنه، أنه قال لثابت رحمه الله: ألا أرقيك برُقْيَة رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال: بلى، قال: " اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، مُذْهِبَ البأسِ، اشْفِ أنْتَ الشَّافِي، لا شافِيَ إِلاَّ أَنْتَ، شِفاءً لا يُغادِرُ سَقَماً ". قلت: معنى لا يغادر: لا يترك، والبأس: الشدّة والمرض. أذكار النووى : ٢٧٣
Diantara tujuan ruqyah lagi adalah untuk membentengi seseorang dari bahaya sebagaimana yang dilakukan Rosulullah sholla Allahu 'alaihi wa sallam terhadap
kedua cucunya yaitu sayyidina Hasan dan sayyidina Husain. Al Adzkar An Nawawi hal 273
وروينا في " صحيح البخاري " حديث ابن عباس أن النبي (صلى الله عليه وسلم) كان يُعوِّذ الحسن والحسين: " أُعِيذُكُما بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطانٍ وَهامَّةِ وَمِنْ كُلّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ، ويقول: إنَّ أباكُما كانَ يعوّذ بهما إسماعيلَ وإسحاقَ
KANG QUSYEIRI
Imam Syafi'i ketika ditanya tentang Ruqyah menjawab: "Tidak mengapa bagi seseorang meruqyah (menjampi) dengan Al-Qur`an dan apa-apa yang dia ketahui dari dzikir kepada Alloh".[Al-Umm 7/228]
Imam An-Nawawi sebagai salah satu pengikut setia mazhab Syafi'i ketika mengomentari sebuah hadits di dalam kitabnya Syarhun Nawawi 'Ala Muslim 7/332.
وعَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا
Dari 'Aisyah Radhiyallohu 'anha bahwasanya Rasululloh Shallallohu 'alaihi wasallam apabila merasakan sakit Beliau membacakan bagi dirinya ayat-ayat mu'awwidzat (ayat-ayat tentang meminta perlindungan) kemudian meludah. Tatkala sakitnya bertambah, Saya membacakan atasnya dan mengusap tangannya karena ingin mendapatkan berkahnya".[HR. Bukhori nomor 5016]
Dia (Imam An-Nawawi) berkata: "Pada hadits ini menunjukkan disunnahkannya meruqyah dengan Al-Qur`an dan Dzikir-dzikir. Adapun ketika beliau meruqyah dengan ayat-ayat mu'awwadzat dikarenakan ayat-ayat tersebut telah mencakup perlindungan dari segala hal yang dibenci baik secara global dan terperinci. Di dalamnya terdapat Isti'adzah (mohon perlindungan) dari kejahatan makhluq maka mencakuplah beberapa hal contohnya dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul (yakni jampi-jampi mengandung kesyirikan), dari kejahatan sihir-sihir, dari kejahatan orang-orang yang hasad, Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Wallohu a'lm
NENG ATUN
Nitip jejak
Baik pada zaman Rasul saw. maupun sekarang bacaan ruqyah diambil dari ayat-ayat Al -Qur’an dan doa-doa yang ma’tsur dari Rasulullah saw.
• Baik pada zaman Rasul saw. maupun sekarang, ruqyah berguna untuk mengobati orang yang terkena gangguan jin.
Perbedaan:
1. Ruqyah pada zaman Rasul saw. sering atau pada umumnya digunakan untuk mengatasi penyakit fisik, sedangkan ruqyah pada zaman sekarang umumnya hanya digunakan untuk penyakit yang berkaitan dengan gangguan jin. Tidak terdengar sebutan roqi (peruqyah) yang ditujukan kepada orang yang suka mengobati penyakit fisik. Jika ada, maka doa yang dibacakan orang tersebut untuk mengobati seorang penderita tidak biasa disebut ruqyah dan pelakunya pun tidak dikenal sebagai ahli ruqyah, apalagi sampai membuka praktik atau klinik ruqyah. Padahal, langkah itulah yang lebih tepat dan sesuai dengan praktik sahabat Rasulullah saw.
2. Praktik ruqyah pada zaman Rasul saw. tidak mengalami proses kesurupan, sedangkan ruqyah pada zaman sekarang sering dilakukan melalui proses kesurupan, yaitu praktik ruqyah yang ditujukan kepada orang sadar. Karena mendengar bacaan ruqyah maka orang sadar tersebut terkena kesurupan lalu dia sembuh setelah menjalani ruqyah berikutnya. Sungguh cara ini sulit diterima baik menurut tinjauan aqidah dan syariah maupun akal sehat.
*3.*Banyak orang sadar dan sehat yang diruqyah pada zaman sekarang mengalami ketegangan dan berteriak dengan mengeluarkan kata-kata yang di luar kebiasaan sedangkan pada zaman Rasulullah saw. hal tersebut tidak pernah terjadi.
4. Sering terjadi kesurupan pada zaman sekarang karena menyaksikan ruqyah yang dilakukan terhadap orang lain, sedangkan pada zaman Rasulullah saw. tidak pernah ada ruqyah berkesinambungan akibat bermunculannya kesurupan atau kesurupan menular.
5. Pada zaman sekarang sering terjadi ruqyah untuk kesurupan massal sedangkan pada zaman Rasul saw. tidak pernah terjadi.
6. Sekarang ada ruqyah secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan alat elektronik (kaset) sedangkan pada zaman Rasul saw. ruqyah hanyalah komunikasi seorang hamba dengan Allah.
7. Sekarang ruqyah dijadikan sebagai mata pencaharian atau profesi sedang pada zaman Rasul saw. tidak seorang pun dari kalangan para shabat yang
berprofesi sebagai ahli ruqyah.
8. Pada zaman sekarang banyak klinik ruqyah dengan menentukan tarif pembayaran, sedangkan pada zaman Rasul saw. tidak ada orang yang mengambil profesi sebagai peruqyah apalagi menentukan tarif bayaran.
9. Imbalan yang diterima sahabat dahulu berbeda dengan pembayaran yang ditetapkan peruqyah zaman sekarang. Sahabat meruqyah penyakit fisik yang biasa diobati dokter sehingga pembayarannya pun dapat dipahami karena jika dia berobat ke dokter akan membayar. Berbeda dengan pembayaran yang diterima peruqyah sekarang karena pengobatan dari kesurupan yang sulit dibuktikan penyakit apakah yang diobati itu. Terkadang, dengan sembuhnya seseorang dari kesurupan maka yang lain terkena kesurupan yang sama. Sungguh hal ini memberi arti bahwa kesembuhan tersebut tidak dapat diketahui secara terukur.
CAK MOET
menyembuhkan penyakit seperti yang dilakukan shahabat Anas radliya Allahu 'anhu yang mana beliau meruqyah Tsabit dengan ruqyah yang pernah digunakan Rosulullah sholla Allahu 'alaihi wa sallam. [ Adzkar Nawawi hal 113 ].
وروينا في " صحيح البخاري " عن أنس رضي الله عنه، أنه قال لثابت رحمه الله: ألا أرقيك برُقْيَة رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال: بلى، قال: " اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، مُذْهِبَ البأسِ، اشْفِ أنْتَ الشَّافِي، لا شافِيَ إِلاَّ أَنْتَ، شِفاءً لا يُغادِرُ سَقَماً ". قلت: معنى لا يغادر: لا يترك، والبأس: الشدّة والمرض
Diantara tujuan ruqyah lagi adalah untuk membentengi seseorang dari bahaya sebagaimana yang dilakukan Rosulullah sholla Allahu 'alaihi wa sallam terhadap kedua cucunya yaitu sayyidina Hasan dan sayyidina Husain. [ Al Adzkar An Nawawi hal 273 ].
وروينا في " صحيح البخاري " حديث ابن عباس أن النبي (صلى الله عليه وسلم) كان يُعوِّذ الحسن والحسين: " أُعِيذُكُما بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطانٍ وَهامَّةِ وَمِنْ كُلّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ، ويقول: إنَّ أباكُما كانَ يعوّذ بهما إسماعيلَ وإسحاقَ
NO NAME
Bahkan rukyah zaman sekarang malah dijadikan utk menenangkan pikiran, agar hatinya lebih bersih dan tenang dalam urusan dunia
PRESIDENT LUDRUK
Ruqyah itu dibagi menjadi 3 penjelasanya sebagai berikut.
1.menghilangkan gangguan seperti jin,gendam,santet, dll
2.menyembuhkan atau menyadarkan bagi yang kesurupan. (Hilang akal sehat) tidak sadarkan diri.
3. Menghilangkan akal fikiran tidak sehat, misalkan gangguan kejiwaan, tertekan karena suatu hal. Bisa jadi ada bimbingan kesehatan, konseling. (Psikologi) kepribadian.
Iwan Ampel:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
KESIMPULAN
1.Ruqyah sdh ada sejak zaman Rosulullah masih hidup dipergunakan sbg pengobatan cara islami menggunakan ayat2 alquran
sumber by dasi on wa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar