[31/3 08:03] SantriEmbongan🦁: DASI
One Day three Problems
Pertanyaan dari =>
Keluarga Dasi :ning mayda
Thema : fiqh
Judul :sholat witir
Deskripsi masalah :
Sebut aja Bunga. Dia ingin solat witir 3 rakaat. Ketika melakukan 2 rakaat pertama ia berniat;
أصلي ركعتين من الوتر
lalu, setelah salam dia teringat ada hafalan yang qur'an yang menurutnya belum lancar. Karena besok pagi akan setoran, maka dia segera ngebut untuk meperlancar hafalannya dan tidak meneruskan solat witirnya.
Pertanyaan:
Apakah salat witir 2 rakaat yang belum ia genapi dengan 1 rakaat seperti deskripsi di atas sudah dianggap sah sebagai witir alias mendapat pahala witir?
NB : bunga tidak melanjutkan solat witirnya yang satu rakaat
Menu makan pagi
Pukul 08:00-10:00 WIB
Jum'at, 31 Maret 2017
(DASI)
MBAH NYOO
Stiap niat Kebaikan akan di ganjar alloh. Jika sholat witir Dikerjakan 2rokaat maka tdak di anggap Sholat witir. Karena sholat witir sendiri artinya Ganjil. Dan ada sbuah hadist Shohih bukhori. Kurang lbih yg berbunyi Alloh Suka Dg yg ganjil.. Jadi
yg klo sholat witir disini Yg di anjurkan 1 rokaat, 3 rokaat tpi tdk sperti sholat mghrib. 5 rokaat dan 7 rokaat.
Kang Ling:
Tetep sah tp bukan disebut sholat witir tp sholat sunat mutlaq
MBAH NYOO
Nah kalo yg dilakukan sail diatas 2 rokaat 1x salam dn harus ditambah (1 rokaat) dan salam sbgai pnutup. Maka sempurna dn bisa di katakan Sholat Witr.
Kalo hanya 2 rokaat 1x salam jadinya sholat sunnah tpi sunnahnya tdk di namakan sholat witr.
Shalat witir adalah shalat sunnah yang rakaatnya ganjil (witir) yang dilakukan pada waktu malam antara masuknya waktu shalat isya' sampai menjelang waktu subuh.
DALIL SHALAT WITIR
- Hadits riwayat Muslim
من خاف أن لا يقوم آخر الليل ، فليوتر أوله، ومن طمع أن يقوم آخره فليوتر آخر الليل، فإن صلاة آخر الليل مشهودة ، وذلك أفضل
Artinya: Barangsiapa takut tidak bangun pada akhir malam, maka hendaknya shalat witir pada awal malam. Barangsiapa yang ingin bangun pada akhir malam, maka hendaknya shalat witir pada akhir malam. Karena shalat akhir malam itu disaksikan (malaikat). Dan itu lebih utama.
- Hadits riwayat Ahmad:
إن الله زادكم صلاة فصلوها بين العشاء والفجر
Artinya: Allah memberi tambahan bagimu satu shalat. Shalatlah di antara isya' dan subuh.
- Hadits riwayat Muslim
الوتر ركعة من آخر الليل
Artinya: Shalat witir itu satu rokaat pada akhir malam.
- Hadits riwayat Abu Daud
ومن أحب أن يوتر بواحدة، فليفعل
Artinya: Barang siapa yang suka melakukan shalat witir satu roka'at, maka lakukanlah.
- Hadits riwayat Muslim
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي بالليل إحدى عشرة ركعة يسلم بين كل ركعتين ويوتر بواحدة
- Hadits riwayat Nasa'i
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Artinya: Rasulullah shalat (witir) pada malam hari sebanyak 11 rokaat dan salam setiap 2 rakaat serta diakhiri dengan 1 (satu) rakaat.
- Hadits riwayat Tirmidzi
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ في الركعة الأولى بـ { سبح اسم ربك الأعلى } وفي الثانية بـ { قل ياأيها الكافرون } وفي الثالثة بـ { قل هو الله أحد } والمعوذتين
Artinya: Rasulullah (saat shalat witir) membaca Al-A'la pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua dan pada rakaat ketiga membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas.
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia kerjakan.” (HR. Bukhari 990 dan Muslim 749).
أقلّ صلاة الوتر عند الشّافعيّة والحنابلة ركعة واحدة، قالوا: ويجوز ذلك بلا كراهة، لحديث: صلاة اللّيل مثنى مثنى، فإذا خفت الصّبح فأوتر بواحدة
“Shalat witir minimal menurut Syafiiyah dan Hambali adalah satu rakaat. Mereka mengatakan, boleh shalat witir satu rakaat dan tidak makruh. Berdasarkan hadis, ‘Shalat malam 2 rakaat – 2 rakaat, apabila kamu khawatir masuk subuh, kerjakan witir satu rakaat.” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 27/293).
Hanya saja Syafiiyah mempersyaratkan, boleh witir satu rakaat, jika sebelumnya dia mengerjakan shalat sunah antara isya sampai subuh, baik shalat sunah ba’diyah isya atau shalat sunah lainnya, seperti tahajud. Sehingga witir satu rakaat ini, bisa menjadi pengganjil bagi shalat-shalat sunah sebelumnya. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 27/293).
[31/3 10:35] SantriEmbongan🦁: Jadi nek skirane ora mampu melakukan sholat witr yg 3 rokaat. Cukup sholat witr yg 1 rokaat wae...
1- Mengerjakan tiga rakaat dengan pola 2 – 1 (dua raka’at salam, lalu satu raka’at salam)
Dari ‘Aisyah, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى فِى الْحُجْرَةِ وَأَنَا فِى الْبَيْتِ فَيَفْصِلُ بَيْنَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ بِتَسْلِيمٍ يُسْمِعُنَاهُ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di dalam kamar ketika saya berada di rumah dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memisah antara raka’at yang genap dengan yang witir (ganjil) dengan salam yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam perdengarkan kepada kami.” (HR. Ahmad 6: 83. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Nafi’, ia berkata mengenai shalat witir dari Ibnu ‘Umar,
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يُسَلِّمُ بَيْنَ الرَّكْعَةِ وَالرَّكْعَتَيْنِ فِى الْوِتْرِ ، حَتَّى يَأْمُرَ بِبَعْضِ حَاجَتِهِ
“Ibnu ‘Umar biasa mengucapkan salam ketika satu rakaat dan dua rakaat saat witir sampai ia memerintah untuk sebagian hajatnya.” (HR. Bukhari no. 991).
Dari ‘Aisyah, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِثَلاَثٍ لاَ يَقْعُدُ إِلاَّ فِى آخِرِهِنَّ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwitir tiga raka’at sekaligus, beliau tidak duduk (tasyahud) kecuali pada raka’at terakhir.” (HR. Al Baihaqi 3: 28)
Kalau ingin melakukan tiga raka’at langsung, tidak boleh diserupakan dengan shalat Maghrib.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا توتروا بثلاث أوتروا بخمس أو بسبع ولا تشبهوا بصلاة المغرب
“Janganlah lakukan shalat witir yang tiga rakaat seperti shalat Maghrib. Namun berwitirlah dengan lima atau tujuh rakaat” (HR. Ibnu Hibban no. 2429, Al Hakim dalam Mustadroknya no. 1138 dan Al Baihaqi dalam Sunan Kubro no. 4593. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Artinya, kalau caranya seperti shalat Maghrib berarti yang tiga rakaat memakai tasyahud awal di dalamnya. Itu yang tidak dibolehkan pada tiga rakaat.
KANG QUSYEIRY
Menurut madzhab hanafi mmbolehkn melakukn sholat witir 3rokaat satu kali salam,, madzhab lain mmbolehkn namun kurang pas sebab kwtir sama kyk maghrib.
Wallahu a'lam.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain, halaman 102, secara tegas berfatwa:
“Dan menyambung dengan satu kali tasyahhud lebih utama daripada menyambung dengan dua kali tasyahhud, untuk membedakan antara salat witir dengan salat Magrib. Melakukan dua kali tasyahhud (dalam salat witir yang tiga rakaat), dapat menyerupai salat magrib secara garis besarnya. Memisah itu lebih utama daripada menyambung karena ada tambahan amal padanya.“
Dlm artian,
Melakukan sholat witir 3rokaat 2 kali tasyahud 2 kali salam (sholat witir trpisah).
Nmun jika melkukn 3rokaat skaligus satu kali salam maka di anjurkn mlakukn satu kali tasyahud,,agar tdk sama dg sholat maghrIB
Lh niku kn pun di jelaskn to mbh,,,memisah lebih utama dripda mnyambung,,dlm artian mlkukan 3 rokaat dg 2 kali salam,,lbih afdhol drpda sholat witir 3 rokaat 1 kali salam,,sebab ada tambhan pahala di dlmnya.
KangAjib:
Yang ditanya tentang pahala witirnya 🤔 sedang praktik nya belum sah, dan memang dengan sengaja tidak ingin melanjut ken yang satu rokaat (jelas ndak sah). Dan aku tau ngrungokne pengajian pabila kita mengerjakan suatu ibadah sunnah jika tidak melakukan nya dg sempurna mka tak juga belum mendaptkan phala kesunahan trsebut... .. ngapunten sak elingku ngono... 🙊🙊
Niat sebelum benar2 melakukan sebuah amalan itu saja sudah mendapat pahala... apalagi kalo benar2 dikerjakan.... nah disini yg jadi masalh dpat pahala mengerjakan ato dpat pahal hanya sebatas niat nya.? La sedang ia mengrjakan nya belum sempurna dan memang di sengaja untuk tdk menyempurnakanya.....
NO NAME
Bujairomi ala minhaj juz 1 shohf 277
(قَوْلُهُ: لَمْ يَصِحَّ وِتْرُهُ) أَيْ لَمْ يُجْزِهِ وَلَمْ يَصِحَّ أَصْلًا إنْ أَحْرَمَ بِالْجَمِيعِ دُفْعَةً وَاحِدَةً وَكَانَ عَامِدًا عَالِمًا، وَإِلَّا انْعَقَدَ نَفْلًا مُطْلَقًا وَإِنْ سَلَّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ صَحَّ مَا عَدَا الْإِحْرَامَ السَّادِسَ، فَإِنَّهُ لَا يَنْعَقِدُ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا، وَإِلَّا انْعَقَدَ نَفْلًا مُطْلَقًا،. اهـ. ح ل؛ وَلِذَا قَالَ الشَّارِحُ: لَمْ يَصِحَّ وَتْرُهُ وَلَمْ يَقُلْ لَمْ تَصِحَّ صَلَاتُهُ لِأَنَّهَا قَدْ تَصِحُّ مَعَ بُطْلَانِ الْوِتْرِ كَمَا إذَا كَانَ نَاسِيًا أَوْ جَاهِلًا.
وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ» ، وَرَوَى الدَّارَقُطْنِيُّ «أَوْتِرُوا بِخَمْسٍ، أَوْ سَبْعٍ أَوْ تِسْعٍ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ» فَلَوْ زَادَ عَلَيْهَا لَمْ يَصِحَّ وِتْرُهُ
kesimpulan
1.jika musholli tidak tau tentang hukum dr tata cara witir tsb maka sholatnya yg 2 rokaat menjadi sholat nafilah mutlaq,akan tetapi jika musholli faham tata cara nya maka sholat witirnya tidak sah(la yujzi'hu walam yashihu ashlan)
wallahu a'lam bisshowab
SUMBER BY DASI ON WA
Melayani dengan SAKINAH Solutif Amanah Komitmen Informatif Netral Aman Handal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...
-
*_Asslamu'alaikum_* *DASI ZONA LAMPUNG* _*One Day One problem*_ Pertanyaa dari : anggota dazolam Tema. : Judul. : najasah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar