DASI
One Day Three Problems
Pertanyaan dari =>
Keluarga Dasi: Bu de Muzay
Thema:
Judul:
Deskripsi:
Misalkan, Suami punya usaha dagang agen jok sepeda motor/ sadel. Selain melayani orang yg kulakan sadel, suami juga melayani JASA pasang sadel. Untuk management keuangannya, kita tdk pernah ada catatan. Hasil setiap bulannya kita tdk pernah menghitung, tidak ada hitungan detailnya.
Suatu saat, ada teman yg berniat mau menginvestasikan uang tabungannya untuk usaha kami. Tidak tahu apa nama akadnya. Tapi yg jelas uang tabungannya itu untuk
keperluan sekolah anaknya ketika akan masuk kuliah 3 thn nanti.
Begini katanya........
" Mbak, ini aku punya tabungan 30 juta, saya investasi ke usaha smpyn. Tapi dlm waktu 3 thn, smpyn kembalikan untuk keperluan anak saya kuliah, terserah smpyn cicil setiap bulannya dg bagi hasilnya, atau di bayar berapa kali atau langsung di penuhi di akhir, pokoknya 3 thn harus sdh kembali.
Untuk bagi hasilnya, terserah smpyn kasih berapa, pokonya TETAP setiap bulannya, kenek tak jagakno. Terserah sak IKHLASE smpyn. 200 ribu atau 300 ribu per bulannya, saya ikhlas menerima "
Pertanyaannya......
1. Kalau semisal kedua belah pihak SAMA IKHLASHnya dg bagi hasil yg telah di tetapkan di awal dg jumlah yg TETAP. Bolehkan akad seperti ini..........???
2.Klo akad seperti itu tdk sah. Maka solusinya bagaimana......... Mengingat tdk ada catatan keuangan secara detailnya mengenai perkembangan usahanya ( naik turunnya laba atau untung ruginya )
Menu makan siang
Pukul 09.30-11.30 WIB
Jum'at,19 mei 2017
(DASI)
SANTRIMBELINK
Jadi intinya jika hanya ditetapkan seperti dlm deskripsi tidak sah krna lebih cenderung pada riba dan pastinya ada setengah pihak yg dirugikan meski sama2 ikhlas
karna yg menjadi syarat dalam bagi hasil harus ada ketentuan dalam penghasilan terhitung dr modal n keuntungan dr kerjasama nya..kejelasan bagi hasil seperti contoh ditetapkan diakadnya 50:50 atau 60:40 atau 2/3 harus dijelaskan n harus ada transparansi
والثالث ان يشترط له اي يشترط المالك للعامل (جزأ معلوما من الربح ) كنفصه اوثلثه قوله معلوما الى ان قال وخرج بذلك مالوجعل له بربح صنف معين اوقدرا معينا كعشرة فلايصح لانه قد لايربح غير ربح ذلك النصف اوغير العشرة فيفوز احدهما بجميع الربح
Bajuri juz 2 shohf 22
Menawi onten kirang nya nyuwon dikoreksi
NO NAME
Ortu sya juga prnah kya gitu, buka usaha tp sblumnya gak ditulis pemasukan n pengeluaran, trus ada yg investasi, mnurut pnglman ortu sya, smisal ada yg menginvestasikan 30jt, 30jt itu kita kulakkan barang, nmun barang trsbut hrus terpisah dri brang yg milik kita sndiri (brang kulakkan dri uang kita), stlh 30jt itu udah mjd barang, trus kita jual tapi kita juga udah mengambil untung utk kita sndiri n pihak yg menginvestasikan, namun dri pngalaman ini harus diingat apa sja barangnya dri investasi trsebut dan bila perlu harus dikasih catatan agar lebih berhati²
😊
KangMudz:
قَالَ وَأَمَّا مَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ (القِرَاضِ) فَمِنْ ذَلِكَ قَوْلُ مَالِكَ وَالشَّافِعِىِّ وَأَحْمَدَ: إِنَّهُ لَوْأَعْطَاهُ سِلْعَةً وَقَالَ لَهُ بِعْهَا وَاجْعَلْ ثَمَنَهَا قِرَاضاً فَهُوَ قِراَضٌ فاَسِدٌ مَعَ قَوْلٍ أَبِى حَنيِفَةَ إِنَّهُ قِراَضٌ صَحِيْحٌ، فاَلأَوَّلُ مُشَدَّدٌ وَالثَّانِ مُخَلَّفٌ...الخ
Adapun permasalahan yang dipertentangkan (Qirodl/bagi hasil) diantaranya pendapat imam Malik, imam Syafi’i dan imam Ahmad: Sesungguhnya apabila seseorang memberikan harta benda dan berkata kepada penerimanya “Juallah ini dan hasilnya kau jadikan Qirodl”, maka itu dinamakan Qirodl fasid (bagi hasil yang rusak). Pendapat yang pertama adalah pendapat yang berat sedangkan yang kedua, adalah pendapat yang ringan. Al-Mizan, Juz 2/8
kesimpulan
1.tidak sah karna lebih condong pada riba
2.solusinya harus diperjelas pembagian hasil dr segi keuntungan laba dg presentase yg disepakati,bs perbulan,pertahun atau dibagi dlm masa tiga thun selesai kerjasamanya asalkan jelas pembagian presentase hasil keuntungannya untuk menghindari riba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar