Selasa, 30 Mei 2017

HUKUM MENJAMAK NIAT PUASA SATU BULAN

DASI
one day three problem


Pertanyaan dari =>
keluarga dasi:kang mumet
Tema:
Judul:puasa




Pertanyaan :
1. Ada tidak,Niat puasa 1 bulan?

2.kalau ad, bagaimana lafadnya????

3.trus kalo pas malm 1 romadhon udah niat 1 bln puasa. kalo ada lupanya niat harian, bagaimana hukumnya???

4.Apakah niat membatalkan puasa juga bisa membatalkan Puasa
Sprti niat membatalkan sholat???


Menu makan Sore
Pukul : 14:30-16:30  WIB
kamis, 25 mei 2017
(DASI)

Irfan Junia:
 فلو نوى ليلة اول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الاول ، لكن ينبغى له ذلك ليحصل له صوم اليوم الذى نسي النية فبه عند مالك كما يسن له ان ينوى اول اليوم الذى نسيها فيه ليحصل له صومه عند ابى حنيفة و واضح ان محله ان قلد و الا كان متلبسا بعبادة فاسدة فى اعتقاده و هو حرام    كاشفة السجا ١١٧

Apabila seseorang berniat pada
awal malam bulan Ramadhan untuk melakukan puasa keseluruhannya ( 1 bulan full) maka menurut Madzhab Syafii tidak cukup. Kewajiban niat harus dilakukan pada tiap malamnya. Tetapi menurut pendapat madzhab Maliki niat jamak puasa 1 bulan adalah sunah hal ini untuk menjaga puasa yang lupa tidak diniati. Hal senada juga dikemukakan oleh Madzhab Hanafi. Tapi yang perlu menjadi catatan adalah kita tidak boleh mencampur adukan madzhab. Bila ini dilakukan maka yang terjadi adalah kerusakan ibadah.

 قَوْلُهُ : ( التَّبْيِيتُ ) أَيْ كُلَّ لَيْلَةٍ عِنْدَنَا كَالْحَنَابِلَةِ وَالْحَنَفِيَّةِ وَإِنْ اكْتَفَى الْحَنَفِيَّةُ بِالنِّيَّةِ نَهَارًا لِأَنَّ كُلَّ يَوْمٍ عِبَادَةٌ مُسْتَقِلَّةٌ وَلِذَلِكَ تَعَدَّدَتْ الْكَفَّارَةُ بِالْوَطْءِ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِنْهُ ، وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ ، وَعِنْدَنَا لِلَّيْلَةِ الْأُولَى فَقَطْ .

(Keterangan niat dimalam hari) artinya pada setiap malam dibulan Ramadhan menurut kalangan Kami (Syafi’iyyah) seperti pendapat kalangan Hanabilah dan Hanafiyyah hanya saja dikalangan Hanafiyyah menganggap cukup bila niatnya dikerjakan pada siang hari.

Sebab setiap hari pada bulan Ramadhan adalah ibadah tersendiri karenanya diwajibkan membayar banyak kaffaarat (denda pelanggaran) sebab berkali-kalinya senggama disiang hari disetiap hari-hari ramadhan namun disunahkan dimalam pertama pada bulan ramadhan niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil kemanfaatan bertaqlid pada pendapat Imam Malik yang menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya disemua malam ramadhan dan bagi kami (Syafi’iyyah) niat yang demikian hanya mencukupi pada malam pertama saja. [ Hasyiyah al-Qolyuby V/365 ].

MBAH Mudzakkir:
 ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب. كفاية الأخيار


Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadits. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati ulama' tanpa perbedaan pendapat. Niat puasa wajib di kerjakan setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadhan merupakan ibadah terpisah. perhatikan, bukankan puasa Ramadhan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari, Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan, maka puasanya hanya sah di hari pertama. Demikian pendapat ini madzhab (Madzhab Syafi’i). Kifayatul Akhyar

 فصل و من المنافي نية القطع و في ذلك فروع : نوى قطع الإيمان و العياذ بالله تعالى صار مرتدا في الحال نوى قطع الصلاة بعد الفراغ منها لم تبطل بالإجماع و كذا سائر العبادات و في الطهارة وجه لأن حكمها باق بعد الفراغ نوى قطع الطهارة أثناءها لم يبطل ما مضى في الأصح لكن يجب تجديد النية لما بقي نوى قطع الصلاة أثناءها بطلت بلا خلاف لأنها شبيهة بالإيمان نوى قطع الصوم و الاعتكاف لم يبطلا في الأصح لأن الصلاة مخصوصة من بين سائر العبادات بوجوه من الربط و مناجاة العبد ربه نوى الأكل أو الجماع في الصوم لم يضره نوى فعل مناف في الصلاة كالأكل و الفعل الكثير لم تبطل قبل فعله نوى الصوم من الليل ثم قطع النية قبل الفجر سقط حكمها لأن ترك النية ضد النية بخلاف ما لو أكل بعدها لا تبطل لأن الأكل ليس ضدها نوى قطع الحج و العمرة لم يبطلا بلا خلاف لأنه لا يخرج منهما بالإفساد نوى قطع الجماعة بطلت ثم في الصلاة قولان إذا لم يكن عذر : أصحهما لا تبطل. أشباه والنظائر: ١ /٩١

PASAL : Di antara yang dapat menafikan adanya niat adalah “Niat memutus ibadah, dan dalam hal ini terdapat beberapa macam bahasan :

1.Niat memutus iman, seketika menjadi murtad ‘Na’uudzu billaah min dzaalik’

2.Niat memutus sholat setelah rampung sholat, Ulama sepakat ibadah sholatnya tidak batal begitu juga ibadah-ibadah yang lain kecuali dalam ibadah bersuci (wudhu, mandi dan tayammum), terdapat pendapat ulama yang menyatakan batal karena hukumnya masih berkaitan dengan ibadah selanjutnya.

3.Niat memutus bersuci saat menjalaninya, menurut pendapat yang paling shahih (kuat/benar) tidak membatalkan anngauta badan yang telah di basuh/diusap hanya saja wajib memperbaharui niat pada basuhan/usapan anggauta setelahnya.

4.Niat memutus sholat saat menjalaninya, Ulama sepakat batal sholatnya karena sholat menyerupai iman.

5.Niat memutus puasa dan I’tikaf saat menjalaninya, pendapat yang lebih shahih tidak batal (beda dengan sholat) karena sholat memiliki kekhususan diantara ibadah-ibadah lainnya di dalamnya terdapat hubungan, persambungan dan munajat langsung antara hamba dan Tuhannya.

6.Niat makan, senggama saat menjalani puasa, tidak membatalkan puasa.

7.Niat melakukan hal yang membatalkan sholat seperti makan, perbuatan banyak saat menjalani sholat, tidak membatalkan sebelum ia benar-benar melakukannya.

8.Niat puasa di malam hari kemudian ia ‘memutus’nya sebelum datangnya fajar, niatnya rusak karena telah menjalani hal yang merusak niat berbeda dengan melakukan semacam makan sebelum fajar, niatnya tidak menjadi rusak.

9.Niat memutus haji dan umroh saat menjalaninya, Ulama sepakat ibadahnya tidak batal.

10.Niat memutus sholat jamaah saat menjalaninya, jamaahnya batal.

Bagaimana dengan sholatnya ? Terdapat dua pendapat : Bila memutus sholat jamaahnya karena udzur (alasan), sholatnya tidak batal (ulama sepakat), bila tidak karena udzur, sholatnya juga tidak batal (pendapat yang lebih shahih).  [ Asybah wa An-Nazhoo-ir I/91

Muh. Aminul M:
Barangsiapa  yang  tidak  niat  puasa  di  malam  hari  sebelum  fajar, maka  tidak  ada  puasa  baginya”  (HR  Daruquthni,  ia  menilainya sahih) mengucapkan  Niat  Puasa Bagi kebanyakan  umat  Islam  Indonesia,  setelah  Tarawih  diajarkan bersama  melafalkan  niat  puasa,  sebab  sekali  lagi  wajib  hukumnya untuk  melakukan  niat  puasa  Ramadhan.  Dan  jika  lupa  tidak  niat maka  puasanya  tidak g sah.  Agar  umat  Islam  tidak  lupa  maka diajaklah  untuk  niat  secara  bersama.

MBAH Mudzakkir:
 Perlu di perhatikan,
Pertanyaan nomor 1, memang ada namun menurut madzhab Hanafi dan Maliki, ketika seseorang mengikuti pendapat ini maka harus 1 paket ibadah puasa agar tidak terjadi talfiq, (mencampur adukkan suatu ibadah dari beberapa madzhab)

GUA JAINAL

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﺠَﺎﻭَﺯَ ﻟِﺄُﻣَّﺘِﻲ ﻋَﻤَّﺎ ﻭَﺳْﻮَﺳَﺖْ، ﺃَﻭْ ﺣَﺪَّﺛَﺖْ ﺑِﻪِ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬَﺎ، ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻞْ ﺑِﻪِ ﺃَﻭْ ﺗَﻜَﻠَّﻢْ
“ Sesungguhnya Allah memaafkan was-was batin yang terjadi pada umatku atau lintasan hatinya, selama tidak diamalkan atau diucapkan. ” (HR. Bukhari, no. 6664; Ibnu Majah, no. 2040; dan yang lainnya)

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻛِﻠِّﻪِ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Menurut imam Maliki dan imam Hanafi niat sekali diperbolehkan, tp sebaiknya kita niat puasa setiap hari saja sesuai panutan kita Imam Syafi'i...

 Ahmad Faizin:
No. 4.
Dalam kitab asbah wan nadhoir bab niat fasal munafi niatul qot'i :

نوى قطع الصوم والاعتكاف ، لم يبطلا في الأصح

Niat memutus puasa dan i'tikaf maka keduanya tidak batal menurut pendapat yang ashoh. 🙏

GUS JAINAL
 Seandainya sudah niat puasa sekali diawal bulan Romadhon tp dipertengahan puasanya bolong, maka niatnya tdk berlaku lagi dan diharuskan niat kembali...
Monggo koreksine...

Fathoni:
 قَوْلُهُ : ( التَّبْيِيتُ ) أَيْ كُلَّ لَيْلَةٍ عِنْدَنَا كَالْحَنَابِلَةِ وَالْحَنَفِيَّةِ وَإِنْ اكْتَفَى الْحَنَفِيَّةُ بِالنِّيَّةِ نَهَارًا لِأَنَّ كُلَّ يَوْمٍ عِبَادَةٌ sمُسْتَقِلَّةٌ وَلِذَلِكَ تَعَدَّدَتْ الْكَفَّارَةُ بِالْوَطْءِ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِنْهُ ، وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ ، وَعِنْدَنَا لِلَّيْلَةِ الْأُولَى فَقَطْ .

(Keterangan niat dimalam hari) artinya pada setiap malam dibulan Ramadhan menurut kalangan Kami (Syafi’iyyah) seperti pendapat kalangan Hanabilah dan Hanafiyyah hanya saja dikalangan Hanafiyyah menganggap cukup bila niatnya dikerjakan pada siang hari.

Sebab setiap hari pada bulan Ramadhan adalah ibadah tersendiri karenanya diwajibkan membayar banyak kaffaarat (denda pelanggaran) sebab berkali-kalinya senggama disiang hari disetiap hari-hari ramadhan namun disunahkan dimalam pertama pada bulan ramadhan niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil kemanfaatan bertaqlid pada pendapat Imam Malik yang menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya disemua malam ramadhan dan bagi kami (Syafi’iyyah) niat yang demikian hanya mencukupi pada malam pertama saja. [ Hasyiyah al-Qolyuby V/365 ].

KESIMPULAN
1. Ada (Madzhab Maliki dan Hanafi)
2. 
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻛِﻠِّﻪِ ﻟِﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
3. Menurut Madzhab Maliki tidak apa-apa, 

4. Tidak batal. Selama tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...