Rabu, 11 Oktober 2017

ZAKAT MAL


MENU DASI
One Day Three Problems
Deskripsi masalah
Ada teman mempunyai usaha dagang yg telah di rintis kurang lebih 5-6 tahunan. Alhamdulillaah usahanya perkembangan pesat. Setiap tahun, hitungannya pas bln romadhon dia tidak lupa mengeluarkan zakatnya. Untuk romadllon tahun ini, jauh jauh hari jatah untuk keperluan zakat ini sdh di cicil/ di tabung dan dia berkomitmen tdk akan mengambil walaupun untuk keperluan yg mendesak sekalipun/ butuh. Nah....Beberapa bulan terakhir ini kebutuhan teman saya ini sangatlah luar biasa, macem macem lah kebutuhan yg mendesak untuk di selesaikan, hingga tabungannya ( di luar tabungan untuk zakat ) mulai menipis, bahkan uang dagangan juga kadang karut, tapi Alhamdulillah td sampai mengganggu jalannya usaha, masih stabil. Pada situasi ini, dia tetap berkomitmen tdk mengambil tabungan jatah zakatnya. Nah......Pada akhir bulan kemarin, 1.5 bulan sebelum romadllon, ada pengajuan proposal dari panitia pembangunan musholla dan juga ada saudara yg saat ini betul betul membutuhkan biaya rumah sakit. Teman saya ini ingin membantu tapi tabungan pribadinya menipis/ sdh tdk ada, klo toh ada untuk menutup kebutuhan pribadinya yg mendesak mendesak tadi.
Pertanyaan :
1. Bolehkan teman saya tadi mengambil tabungan jatah zakatnya yg sekiranya akan di keluarkan romadhon besok untuk keperluan saudaranya yg membutuhkan biaya rumah sakit dan untuk di panitia pembangunan musholla, dengan niatan membayar zakat?
2. Bolehkan zakat di berikan kepada yg berhak menerima tapi di luar daerah tempat tinggalnya.
Disajikan pada : Pukul: 09:30-11:30 WIB, Rabu 03 April 2017 M
‪DISKUSI:
👇🏻👇🏻👇🏻
melu arisan jawaban:
1. Kemudia untuk pembangunan masjid bukan bagian dari mustahiq (orang yang menerima zakat), kalau mau memberi sebatas pemberian infak atau sedekah saja
.
2. Untuk pembayaran zakat bisa diberikan kepada orang fakir dan miskin. Jadi kalau saudaranya masuk kategori yang itu yo bisa.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz,
فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِى أَمْوَالِهِمْ ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ
“Ajarkanlah pada mereka bahwa Allah juga mewajibkan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka. Zakat tersebut diambil dari orang-orang kaya dan dibagikan kepada orang-orang miskin di antara mereka.” (Muttafaqun ‘alaih)
No 1. zakat. Sebenarnya kalau menurut cerita diatas. Pada tahun terakhir belum wajib zakat... Krn hitungan zakat kebiasaan nya ramadhan. Kalau dlm perjalnan sebelum ramadhan hartanya belum mencukupi 1 nishob,maka belum ada kewajiban.
No 2. Pembagian zakat memang di dahulukan untk keluarga terdekat, baru tetangga, masyarakat umum. Sesuai dgn klasifikasi 8 asnaf.
Kalo bisa di gugurkan komitmen diatas berarti boleh mngabil sbgian jatah zakat yg sdah di tetapkan pada bulan romadon dibulan depan. Kalo tidak bisa di gugurkan komitmen diatas. Maka ya harus menggantinya tuk zakat pada bulan romadhon yg sdah ditetapkan.
Zakat mal (perdagangan atau tijaroh)
1. setahunMencapai nishob 85 gr emas
2. Bebas dari hutang
3. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 % Cara pengeluaran zakat mal yaitu: barang yang ada di jumlah dan di kurangi modal, sisanya itulah yang di zakati.
Jawaban:
boleh. Karena kewajiban zakat itu setelah 1 tahun dan mencapai 1 nisob.

kumpulan cah brandal tobat Menurut Syaikh Ismail Zain : Mencicil zakat tijaroh hukumya boleh dan sudah mencukupi sbg zakat/sah bila memenuhi 3. Syarat :
1. Muzakkinya tetap berstatus wajib zakat sampai akhir tahun.
2. Hartanya di akhir tahun mencapai senishab.
3. Orang yang menerima zakat / yang diberi zakat tsb tetap berhaq menerima zakat di saat akhir tahun.
: سوأل : تاجر كبير عادته أن يؤدي الزكاة آخر الحول كما هو واجبه مثلا في رمضان ثم عرض له أمر من الأمور فأدى زكاة تجارته قبل آخر الحول شيأ فشيئا حتى إذا جاء آخر الحول فقد تمت له الزكاة هل وقعت الزكاة موقعها فيما ذكر ؟ إلى أن قال__و إذا علمت ذلك فنقول إن كان عروض التجارة للتاجر المذكور في السوأل بلغت النصاب في آخر الحول وقعت الزكاة موقعها وأجزأت عنه بشروطه الأتية _إلى أن قال _ثم قولهم يجوز التعجيل فيها لا يتقيد بإخراج زكاة المعجلة كلها دفعة واحدة و لا بإخراجها تدريجا كما في مسألتنا بل كلاهما جائز سائغ لدخوله في عموم إطلاقهم جواز التعجيل و قد تقرر أن ما دخل تحت عموم كلامهم كان منقولا لهم فيكون ما هنا منهم نعم لإجزاء وقوع زكاة المعجلة شروط ثلاثة كما يؤخذ ,, من المنهاج و شرحه النهاية أحدها بقاء المالك أهلا للوجوب إلى آخر الحول ثانيها بقاء المال إلى آخره أيضا ثالثها كون القابض لها أهلا في آخر الحول مستحقا. قرة العين بفتاوى الشيخ إسماعيل زين : ص : ١٠٣
Jawaban pertanyaan ke-1:
Untuk masalah mengambil uang tabungan calon untuk bayar zakat boleh² saja apalagi dengan tujuan membantu saudaranya yg membutuhkan dan pembangunan masjid, namun apakah mencukupi zakat? Ini hal lain, dibawah ini: Zakat menurut Fuqoha' harus ditashorufkan kepada yg berhak (Mustahik):
يجب صرف زكاة المال و الفطر إلى ثمانية أصناف المعتمد للشيخ الزحيلي ج ٢ ص ١٠٥ و الله أعلم
Wajib menashorufkan zakat (mal atau fitrah) pada ashnaf 8. Adapun 8 golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) baik zakat fitrah atau zakat harta, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya :
“ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS. At-taubah : 60)
Jadi kalau tidak di tasharufkan pada yg berhak berarti Zakat tidak sah, namun peluang mendapat pahala sangat besar kans nya, bisa dengan niat Sedekah, hibah, waqaf dlsb.. inshāAllāh pahalanya besar sekali.
Jawaban pertanyaaan ke-2: Boleh² saja, dgn catatan. (dalam pertanyaan ke-2 sbnrnya anda sudah sedikit menjawab pertanyaan ke-1 Lo mas [lihat kata kepada yg berhak]
)_ (إِعْلَمْ) رَحِمَكَ اللهُ إِنَّ مَسْأَلَةَ نَقْلِ الزَّكَاةِ فِيْهَا اخْتِلاَفٌ كَثِيْرٌ بَيْنَ الْعُلَمَاءِ، وَالْمَشْهُوْرُ فِيْ مَذْهَبِ الشَّافِعِيِّ امْتِنَاعُ نَقْلِهَا إِذَا وُجِدَ الْمُسْتَحِقُّوْنَ لَهَا فِيْ بَلَدِهَا. وَمُقَابِلُ الْمَشْهُوْرُ جَوَازُ النَّقْلِ، وَهُوَ مَذْهَبَ الْاِمَامِ أَبِىْ حَنِيْفَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ وَكَثِيْرٌ مِنَ الْمُجْتَهِدِيْنَ، مِنْهُمُ اْلاِمَامُ الْبُخَارِيُّ – إِلَى أَنْ قَالَ - قَالَ شَارِحُهُ الْقَسْطَلاَنِىُّ: ظَاهِرُهُ أَنَّ الْمُؤَلِّفُ يَخْتَارُ جَوَازَ نَقْلِ الزَّكَاةِ مِنْ بَلَدِ الْمَالِ. وَهُوَ أَيْضًا مَذْهَبُ الْحَنَفِيَّةِ وَالْاَصَحُّ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ وَالْمَالِكِيَّةِ عَدَمُ الْجَوَازِ: اِنْتَهَى.اهــ
حاشية إعانة الطالبين الجزء 2 صحيفة : 212 مكتبة دار الفكر
Ketahuilah, Semoga Allah memberkatimu "Sesungguhnya masalah memindah zakat terdapat khilafiyah diantara ulama' . Menurut Pendapat yang masyhûr dalam madzhab syâfi'i adalah melarang memindah zakat pada daerah lain, apabila pada daerah tersebut ditemukan orang-orang yang berhak menerima zakat. Sedangkan menurut muqôbil masyhûr yang memperbolehkan memindah zakat, itu adalah madzhab imam Abu Hanifah ra, dan segolongan ulama' dari para mujtahid, diantara mereka adalah imam Al-Bukhôrî… Menurut pengarang syârih (Al-Qustholânî), menurut dzohirnya ibarat diatas, bahwa pengarang "Î'anah Al-tholibîn" memilih memperbolehkan memindah zakat dari daerah harta zakat, itu adalah juga pendapat madzhab Hanifiah. Sedangkan menurut pendapat yang ashoh madzhab Syâfi'î dan Malikiyyah tidak memperbolehkannya".
Menurut jumhur ulama'naqluz-Zakat (memindah zakat) tidak boleh, selama di daerah setempat masih terdapat mustahiq zakat.
( من غالب قوت بلده ) أي بلد المؤدى عنه فلا تجزىء من غير غالب قوته أو قوت مؤد أو بلده لتشوف النفوس لذلك ومن ثم وجب صرفها لفقراء بلده مؤدى عنه. فتح المعين : ٢/١٧٢
(Keterangan diambil dari makanan pokok umum daerahnya) artinya daerah orang yang mengeluarkan zakat maka zakat tidak cukup dengan makanan pokok yang tidak umum didaerahnya karena tingginya harapan orang-orang (atas yang ia keluarkan) karenanya zakat juga wajib diserahkan pada fakir miskinnya daerah orang yang mengeluarkannya. Fath al-Mu'in II/172
Mayoritas ulama' tidak boleh, berarti ba'dul ulama' ada yang memperbolehkan,
(مسألة : ج) : وجدت الأصناف أو بعضهم بمحلّ وجب الدفع إليهم، كبرت البلدة أو صغرت وحرم النقل، ولم يجزه عن الزكاة إلا على مذهب أبي حنيفة القائل بجوازه، واختاره كثيرون من الأصحاب، خصوصاً إن كان لقريب أو صديق أو ذي فضل وقالوا : يسقط به الفرض، فإذا نقل مع التقليد جاز وعليه عملنا وغيرنا ولذلك أدلة اهـ. وعبارة ب الراجح في المذهب عدم جواز نقل الزكاة، واختار جمع الجواز كابن عجيل وابن الصلاح وغيرهما ، قال أبو مخرمة : وهو المختار إذا كان لنحو قريب، واختاره الروياني ونقله الخطابي عن أكثر العلماء، وبه قال ابن عتيق، فيجوز تقليد هؤلاء في عمل النفس. بغية المسترشدين: ١/٢١٧
KESIMPULAN
1. Boleh, karena kewajiban zakat setelah masa 1 tahun dan sudah mencapai 1 nisob.
2. Tidak boleh, menurut mayoritas ulama' ketika masih ada mustahiq zakat di daerah muzzaki (orang yang zakat) dan di perbolehkan menurut sebagian ulama'.
WALLOHU A'LAM..
DISKUSI MENU TANYA JAWAB DASI ON WA. ONE DAY TRHEE PROBLEMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...