Rabu, 07 Juni 2017

THUMA'NINAH DALAM SHOLAT YG SUPER CEPAT

[6/6 21.35] Mudzakkir: [6/6 20.14] Dasi Ning ELL: *DASI*
*_one day three problem_*


_Rumusan/rencana menu selanjutnya_

Pertanyaan dari =>
keluarga dasi : M. Zacky
Tema : fiqih
Judul : puasa

Pertanyaan :

Fenomena dalam sholat taraweh yang berkebiasaan sholat cepat sampai2 tima'ninah dalam setiap gerakan di bilang minim, dan ada seorang imam sholat tarawih yg sudah terbiasa dengan tima'ninah agak menyempurnakan, mengimami sholat tarawih yg makmumnya bertuma'ninah minim, saat itu imam melihat dari bayangan/gerak gerik makmum yg setiap gerakan di samai dengannya bahkan ada yg mendahuluinya.

1. apakah sang imam harus mempercepat tima'ninah untuk mengimbangi kadar makmum yg terbiasa cepat..??

2. jika sang imam dgn kebiasaan tima'ninah nya meneruskan kebiasaan nya, gimana nasib sah nya sholat sang makmum yg menyamai ber kali saja sudah tidak sah apalagi yg mendahului?




_Insyallah akan di sajikan pada :_
Menu makan malam
Pukul : 20:00-22:00 WIB
Selasa, 06 Juni 2017
*(DASI)*
Kawulo alit
: 1. Sang imam lebih baik tetap dlm tuma'ninahnya

seperti kbiasaan beliau takutnya kalo dirubah kebiasaannya mnjdi taghoyyar dlm kekhusu' annya.      2. Sang ma'mum tetap sah asalkn tidak mendahului takbirotul ihromnya si imam dan mendahului salamnya sang imam. Silahkan di koreksi dan di tambahin👇

Nila Nihayah:
 1.  Jangan. Seharusnya tugas makmum mengikuti imam. Bukan imam mengikuti makmum
2.  Mendahului imam ada kadarnya. Kalau sudah 3x lebih dalam setiap gerakan tidak sah. Disebut Tuma'ninah bila bisa digunakan untuk kadar membaca subhanallah

Santri Mbelink:
Syarh kasyifatus saja shohf 69

الأركان التي تلزم فيها الطمأنينة أربعة؛ الركوع والإعتدال والسجود والجلوس بين السجدتين. ثم بين المصنف صورة الطمأنينة فقال؛ الطمأنينة هي سكون بعد حركة أي سكون الأعضاء بعد حركتها من هوي ونهوض، ولو قال هي سكون بين حركتين لكان أولى؛ بحيث يستقر كل عضو محله بقدر سبحان الله أي بقدر التلفظ بذلك. إهـ

Thuma`ninah adalah rukun tersendiri,yg mana harus dikerjakan pada empat tempat yaitu: Ruku', I'tidal, Sujud dan duduk di antara dua sujud.
Makna Thumaninah adalah berhenti (diam) sejenak sebatas ucapan Subhanallah setelah melakukan gerakan. Maksudnya sekira antara dua gerakan tidak dianggap sambung antara satu dg yg lainnya.

*Yang dikehendaki berhenti pada redaksi para ulama bukanlah berhenti atau diam secara hakiki melainkan terpisahnya antara dua gerakan*.
Contohnya seseorang setelah turun untuk melakukan ruku' ia melakukan gerakan yg tidak membatalkan shalat kemudian dia langsung berdiri untuk I'tidal maka rukunya sdh sah
 Tambahan dr bughyatul murtasyidin shohf 42

ﻣﺴﺄﻟﺔ : ﻙ: ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻘﻮﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﺑﺤﻴﺚ ﺗﺴﺘﻘﺮ ﺃﻋﻀﺎﺅﻩ ﺍﻧﻔﺼﺎﻝ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻬﻮﻱّ ﻋﻦ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺤﻴﺚ ﻻ ﺗﺘﺼﻞ ﺍﻟﺤﺮﻛﺘﺎﻥ ، ﻓﻠﻮ ﻓﺮﻍ ﻣﻦ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻬﻮﻱّ ﺛﻢ ﻣﻜﺚ ﻳﺤﺮﻙ ﺷﻴﺌﺎً ﻣﻦ ﺃﻋﻀﺎﺋﻪ ﺣﺮﻛﺔ ﻏﻴﺮ ﻣﺒﻄﻠﺔ ، ﺛﻢ ﺭﻓﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻻﻋﺘﺪﺍﻝ ﻣﺜﻼً ﺻﺢ ﺭﻛﻮﻋﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻄﻠﻘﻮﺍ ﺍﺳﺘﻘﺮﺍﺭ ﺍﻷﻋﻀﺎﺀ ، ﺑﻞ ﻗﻴﺪﻭﻩ ﺑﺤﻴﺚ ﻳﻨﻔﺼﻞ ﺍﻟﺦ ، ﻓﻈﻬﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﺴﻜﻮﻥ ﻭﺍﻻﺳﺘﻘﺮﺍﺭ ﻓﻲ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﺍﻻﻧﻔﺼﺎﻝ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﺮﻛﺘﻴﻦ ﻻ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﺍﻟﺴﻜﻮﻥ. ﺇﻫـ
Inti keterwngan diatas td

Muhajirin:
1.Imam harus perduli makmum,artinya harus bijaksana.
2. Sholat makmum batal kalau mndahului gerakan imam sampai dua rukun.
Ralat.
Gus mbelink sampun njelasne batasan2 tuma'ninah,jadi kalo hanya msalah tumakninah minim itu sah sah sja,yg pnting masih tumakninah.
Imam yg baik harus mngkondisikan makmum,jika makmum suka dgn sholat yg cepat ,imam pun harus perduli,artinya harus meng imami dgn grakan cepat.

Klo makmum tidak sabar dgn imam yg sholatnya lama,lalu mkmum mndahului gerakan imam sampai dua rukun maka batal sholatnya makmum.
Santri Mbelink:
Majmu syarh almuhadzab juz 4

وَإنْ سَبَقَهُ بِرُكْنٍ بِأَنْ رَكَعَ قَبْلَهُ أَوْ سَجَدَ قَبْلَهُ، لَمْ يَجُزْ ذَلِكَ؛ لِقَوْلِهِ صلى الله عليه وسلم: «أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ، إذَا رَفَعَ رَأْسَهُ وَالإمَامُ سَاجِدٌ؛ أَنْ يُحَوِّلَ الله تَعَالَى رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ صُوَرَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ» .وَيَلْزَمُهُ أَنْ يَعُودَ إلَى مُتَابَعَتِهِ، لأَنَّ ذَلِكَ فَرْضٌ؛ فَإنْ لَمْ يَفْعَلْ حَتَّى لَحِقَهُ فِيهِ، لَمْ تَبْطُلْ صَلاَتُهُ؛ لأَنَّ ذَلِكَ مَفَارَقَةٌ قَلِيلَةٌ. وَإنْ رَكَعَ قَبْلَ الإمَامِ، فَلَمَّا أَرَادَ الإمَامُ أَنْ يَرْكَعَ، رَفَعَ، فَلَمَّا أَرَادَ الإمَامُ أَنْ يَرْفَعَ، سَجَدَ، فَإنْ كَانَ عَالِمَاً بِتَحْرِيمِهِ، بَطَلَتْ صَلاَتُهُ، لأَنَّ ذَلِكَ مُفَارَقَةٌ كَثِيرَةٌ، وَإنْ كَانَ جَاهِلاً بِذَلِكَ، لَمْ تَبْطُلْ صَلاَتُهُ، وَلاَ يُعْتَدُّ لَهُ بِهَذِهِ الرَّكْعَةِ، لأَنَّهُ لَمْ يُتَابِعَ الإمَامَ فِي مُعْظَمِهَا، وَإنْ رَكَعَ قَبْلَهُ، فَلَمَّا رَكَعَ الإمَامُ، رَفَعَ وَوَقَفَ؛ حَتَّى رَفَعَ الإمَامُ وَاجْتَمَعَ مَعَهُ فِي القِيَامِ، لَمْ تَبْطُلْ صَلاَتُهُ؛ لأَنَّهُ تَقَدَّمَ بِرُكْنٍ وَاحِدٍ؛ وَذَلِكَ قَدْرٌ يَسِيرٌ،

Salip salipan..
Muhajirin:
 Tambahi.

Dalam Shalat berjamaah, Imam hendaknya mengetahui kondisi makmumnya, bila makmumnya pendatang yang ikut berjamaah di masjid tersebut, para pegawai buruh, para sahaya dan wanita-wanita yang telah bersuami janganlah memperpanjang bacaan-bacaan shalatnya, bila makmumnya memang orang-orang yang tertentu maka sunnah baginya memperpanjang bacaan shalatnya.
(مسألة : ك) : يسن التطويل للمنفرد كإمام محصورين بمسجد غير مطروق لم يطرأ غيرهم ، وقد رضي الجميع لفظاً بتطويله ولم يتعلق بهم حق كأجراء عين على عمل ناجز وأرقاء ومزوّجات حسبما أراد ما لم يضق الوقت فحينئذ يقتصر في دعاء الافتتاح على : وجهت وجهي إلى وأنا من المسلمين ، ثم يقرأ الفاتحة بعد التعوذ ، ثم سورة من قصار المفصل في الفروض الخمسة المتكررة حيث طلبت ، أما ما لا يتكرر كصبح الجمعة فيقرأ فيه : {الم السجدة} {وهل أتى} كغيره مما ورد فيه سورة معينة ، ويقتصر على ثلاث تسبيحات في الركوع والسجود ، ويقول في الاعتدال بعد التسميع : ربنا لك الحمد حمداً كثيراً طيباً مباركاً ، فيه ملء السموات وملء الأرض وملء ما بينهما ، وملء ما شئت من شيء بعد ، وفي الجلوس بين السجدتين : رب اغفر لي إلى واعف عني ، وفي الدعاء بعد التشهد الأخير ، والصلاة على النبي على أقل منهما اهـ
Disunahkan memanjangkan bacaan shalat sesuai yang dikehendaki asal tidak hingga sempit waktunya shalat bagi orang yang shalat sendirian seperti halnya imam bagi jamaah yang tertentu pada suatu masjid yang tidak sering dikunjungi oleh orang lain selain jamaah yang biasanya, yang semuanya rela dipanjangkan bacaan shalatnya dan tidak memiliki kewajiban lain seperti para pegawai upahan yang tengah bekerja, para sahaya dan para wanita-wanita yang telah bersuami,Bila demikian adanya maka ringkaslah bacaan-bacaan dalam shalat seperti ini :
▪Saat doa Iftitah ringkaslah pada bacaan WAJJAHTU WAJHIYA hingga WA ANA MINAL MUSLIMIIN
▪Kemudian bacalah surat al-Fatihah setelal membaca Ta’awwudz
▪Saat membaca Surat setelah al-Fatihah bacalah surat-surat yang pendek kecuali pada shalat-shalat tertentu yang memang terdapat anjuran membaca surat pada al-Quran secara khusus seperti pada shalat shubuh dihari jumat yang dianjurkan membaca surat ALIF LAAM MIIIM AS-SAJDAH dan HAL ATAA
▪Saat ruku’ dan sujud bacalah Tasbih hanya tiga kali
▪Saat I’tidal setelah membaca SAMI’A ALLAAH bacalah ROBBANAA LAKA AL-HAMDU HAMDAN KATSIIRAN THOYYIBAN MUBAAROKAN FIIHI MIL-U ASSAMAAWAATI WA MIL-UL AL-ARDHI WA MIL-U MAA BAINAHUMAA WA MIL-U MAA SYI’TA MIN SYAIIN BA’DU
▪Saat duduk diantara dua sujud bacalah ROBBI IGHFIRLI hingga kalimat WA’FU ‘ANNII
▪Saat doa setelah Tasyahhud akhir dan membaca shalawat bacalah yang palingkas diantara keduanya. [ Bughyah al-Mustarsyidiin I/89 ].
ويسن للصبح طوال المفصل وللظهر قريب منها وللعصر والعشاء أوساطه إن كان مقيما منفردا أو إمام قوم محصورين راضين بالتطويل أما المسافر فإنه يقرأ في صلاته كلها بالكافرون والإخلاص وأما المأموم فلا يسن له شيء من ذلك وأما إمام غير المحصورين ومثله إمام المحصورين غير الراضين بالتطويل فيسن له التخفيف
Dan disunahkan saat shalat shubuh membaca surat-surat panjang yang bersambung, saat shalat dhuhur surat-surat yang pendek darinya, saat shalat ashar dan isyak surat-surat yang sedang-sedang (tidak panjang dan tidak pendek) bila ia adalah orang muqim yang shalat sendirian atau menjadi imam bagi jamaah tertentu yang rela dipanjangkan bacaannya didalam shalatnya.Sedang bila ia musafir maka bacalah disetiap shalat yang dikerjakannya surat al-kafirun dan al-Ikhlas, bagi makmum tidak disunahkan membaca surat apapun.Sedang bagi Imam bagi jamaah yang tidak tertentu begitu juga makmum bagi jamaah tertentu namun tidak suka dengan bacaan surat panjang maka disunahkan bagi imam membaca surat seringan mungkin. [ Nihaayah az-Zain I/65 ].
CATATAN :
( قوله وإمام محصورين ) أي جماعة محصورين قال البجيرمي والمراد بالمحصورين من لا يصلي وراءه غيرهم ولو ألفا كما قاله شيخنا
Yang dimaksud Imam bagi jamaah tertentu adalah Imam bagi kaum yang tidak ikut jamaah kecuali hanya kaum tersebut meskipun jumlah mereka seribu, demikian menurut al-Bujairamy. [ I’aanah at-Thoolibiin I/146 ]. Wallaahu A'laamu Bis Showaab.

Santri Mbelink:
 Jika makmum mendahului imam salah satu rukun sholat seperti rukuk sebelum imam rukuk, sujud sebelum imam sujud hukumnya tidak boleh n tidak sah berdasarkan sabda nabi muhammad SAW:apakah tidak khawatir salah satu di antara kalian ketika mengangkat kepalanya sedang imam dalam keadaan sujud Allah akan merubah kepalanya menjadi kepala keledai atau bentuknya seperti bentuk keledai.oleh karena itu maka wajib kembali bagi makmum yang mendahului gerakan imamnya untuk kembali mengikuti gerakan imamnya, karena kembali dari mendahului gerakan rukun imamnya hukumnya wajib .namun jika makmum mendahului rukuk imam namun tidak sempat kembali karena imam keburu rukuk maka tidak batal hal semacam ini karena hal ini di anggap mufarroqoh yang sedikit.tetapi jika makmum mendahului rukuk imamnya,ketika imam rukuk makmum i'tidal, ketika imam i'tidal makmum sujud ,hal semacam ini (salip menyalip dengan imam) batal sholatnya makmum jika mengetahui keharamanya karena hal ini dianggap mufarroqoh yang banyak,namun jika tidak mengetahui keharamanya maka tidak batal sholatnya namun roka'atnya tersebut tidak terhitung roka'at karena ia tidak mengikuti imamnya dalam urutan gerakan sholat.tetapi jika makmum ruku duluan ketika imam rukuk makmum i'tidal, lalu makmum diam sehingga imam dan makmum berkumpul berada pada posisi berdiri maka hal ini tidak batal sholatnya makmum karena ia mendahului dalam satu rukun yang dianggap mendahului yang sedikit.

*Kesimpulan*
1.imam harus bisa nyesuaikan kondisi dg makmum tdk harus super cepat meski masih bs tuma'ninah n tdk jg terlalu lama karna dlm cakupan makmum ada yg muda ada jg yg tua renta.
2.sholat makmum tetap sah selama tdk mendahului gerakan imam (2 rukun sholat) yg berakibat batal sholatnya makmum

Dasi Gus Wahid: Bagus...

Mmng bnar sbg imam yg 'arif dan lbih 'alim kita harus fleksibel dan kondisional. Mnurut saya bolehlah imam mnggunkan trik yg cepat/sedang/lama yg pnting tata cara tuma'ninah ttp trjaga. 
Nah utk mnanggulangi situasi sprt itu. Marilah sbg imam kita smpaikan trlbih dhulu dlm kultum/tausyiah/semisalnya ttg bgmn / tata cara yg nanti d pakai dlm sholat. Semua kedas ada sosialisasi/konfirmasi awal/pemberithuan. Itulah imam yg 'alim, 'arif dan bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Qodlo sholat dalam perjalanan / sholat lihurmatil wakti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Deskripsi Masalah : Pada suatu ketika saya dari surabaya berangkat jam 19:00 dan sampai ke J...